Polemik Royalti Musik Jangan Menghambat Pertumbuhan Industri Kreatif

Jakarta: Polemik pembayaran royalti musik diminta tak berdampak pada terhambatnya pertumbuhan industri kreatif. Sebab, banyak pihak yang takut untuk memutar lagu perkara royalti.

"Jangan sampai ketakutan akibat beban royalti justru menghambat pertumbuhan industri kreatif itu sendiri," ujar anggota Komisi XIII DPR Mafirion melalui keterangan tertulis, Rabu, 6 Agustus 2025.

Pengenaan royalti khususnya untuk pelaku usaha restoran dan kafe diminta dikaji. Jangan sampai memberatkan para pelaku usaha.
 

Baca juga:  Kafe-kafe Resah Putar Lagu, DPR Setuju Menyederhanakan Aturan Royalti

"Keputusan soal royalti ini tidak bisa dilihat secara hitam-putih. Kita tentu menghargai dan melindungi hak cipta karya seni. Tapi, kebijakan ini juga harus memperhitungkan daya dukung pelaku usaha, apalagi yang berskala kecil dan menengah," ujar Mafirion.

Mafirion meminta pemerintah mempertemukan musisi, pelaku usaha, dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) untuk duduk bersama dan mencari solusi atas polemik royalti musik. Sehingga, polemik royalti tak berlarut-larut di ruang publik.

“Ini kondisi yang tidak sehat bagi ekosistem industri kreatif. Pemerintah harus hadir dan memfasilitasi dialog antara musisi, pelaku usaha, dan LMKN. Jangan biarkan polemik ini berlarut-larut hingga menjadi keresahan yang memuncak di kalangan masyarakat terkait,” ujar Mafirion.