Pasukan Ukraina menembakkan artileri ke wilayah Rusia. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 28 April 2025 20:19
Jakarta: Rusia menyatakan kesiapan untuk melanjutkan negosiasi damai terkait perang di Ukraina. Namun Rusia tetap menegaskan bahwa hasil pencapaian sebelumnya, termasuk pengakuan atas Krimea dan wilayah Donetsk, harus dihormati dalam setiap perundingan.
Hal ini disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov dalam konferensi pers di kediamannya di Jakarta, Senin 28 April 2025.
"Kami selalu terbuka untuk negosiasi yang realistis dan berdasarkan kenyataan di lapangan," ujar Tolchenov.
Ia mengkritik keputusan Ukraina untuk menarik diri dari proses negosiasi, seraya menyatakan bahwa kesediaan Rusia untuk berdialog masih tetap ada.
Tolchenov menekankan bahwa untuk mencapai perdamaian berkelanjutan, seluruh pihak perlu menerima fakta-fakta politik dan teritorial yang telah terbentuk.
Dalam perkembangan terpisah, Rusia juga menilai pendekatan Barat terhadap konflik Ukraina justru memperumit upaya penyelesaian damai. Tolchenov menyerukan adanya pendekatan yang lebih rasional dan berimbang dari komunitas internasional.
"Perdamaian harus dicapai melalui dialog nyata, bukan melalui tekanan atau ultimatum," tegasnya.
Perang Rusia–Ukraina yang pecah pada Februari 2022 telah menjadi salah satu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, melibatkan operasi militer besar-besaran, sanksi ekonomi global terhadap Rusia, serta dukungan militer dari negara-negara Barat kepada Ukraina.
Meski beberapa upaya negosiasi telah dilakukan pada tahap awal konflik, ketegangan terus berlanjut seiring dinamika medan tempur dan perubahan peta politik di wilayah-wilayah sengketa. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Trump Desak Rusia Berhenti Serang Ukraina, Rubio Ancam Hentikan Upaya Damai