Trump Desak Rusia Berhenti Serang Ukraina, Rubio Ancam Hentikan Upaya Damai

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Desak Rusia Berhenti Serang Ukraina, Rubio Ancam Hentikan Upaya Damai

Willy Haryono • 28 April 2025 09:18

Morristown:  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Minggu kemarin mendesak Rusia untuk menghentikan serangan militernya di Ukraina. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memperingatkan bahwa Washington bisa saja menghentikan upaya mediasi jika kemajuan tidak segera tercapai.

Berbicara kepada wartawan di New Jersey, Trump menyatakan kekecewaannya atas berlanjutnya agresi Rusia terhadap Ukraina. Ia juga melaporkan bahwa pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Vatikan pada Sabtu berlangsung positif.

"Saya melihatnya lebih tenang. Saya rasa dia memahami situasinya, dan saya percaya dia ingin mencapai kesepakatan," kata Trump mengenai Zelenskiy, seperti dikutip AsiaOne, Senin, 28 April 2025.

Di sisi lain, Rubio menyampaikan bahwa AS tidak akan terus-menerus mengalokasikan waktu dan sumber daya untuk negosiasi tanpa hasil.

"Itu harus terjadi segera," ujar Rubio dalam acara "Meet the Press" yang disiarkan NBC. "Kami tidak bisa terus mencurahkan waktu dan sumber daya jika tidak ada hasil nyata."

Pertemuan antara Trump dan Zelenskiy, yang berlangsung di sebuah basilika di Vatikan saat keduanya menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, merupakan interaksi pertama mereka sejak konfrontasi keras di Gedung Putih pada Februari lalu.

Setelah pertemuan tersebut, Trump mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin melalui media sosial dengan menulis bahwa "tidak ada alasan" bagi Rusia untuk menembakkan misil ke area sipil.

Sementara itu, dalam wawancara yang ditayangkan CBS melalui program "Face the Nation,” Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan bahwa Rusia akan terus menyerang target yang digunakan oleh militer Ukraina.

Mengenai serangan di Kyiv pekan lalu yang menewaskan warga sipil, Lavrov menegaskan bahwa sasaran tersebut "bukan sesuatu yang sepenuhnya sipil" dan Rusia hanya menargetkan fasilitas militer.

Presiden Zelenskiy juga melaporkan bahwa hingga Minggu, pasukan Rusia telah melancarkan hampir 70 serangan.

"Situasi di garis depan dan aktivitas nyata militer Rusia menunjukkan bahwa tekanan dunia terhadap Rusia untuk mengakhiri perang ini masih belum memadai," tulisnya di aplikasi pesan Telegram.

Perbedaan usulan penyelesaian konflik

Seiring berlanjutnya ketegangan, muncul perbedaan pandangan antara usulan Amerika Serikat dengan usulan Ukraina dan Eropa terkait penyelesaian perang.

Proposal AS mencakup pengakuan atas kontrol Rusia terhadap Krimea serta pengakuan de facto terhadap wilayah Ukraina lain yang saat ini diduduki Moskow. Sebaliknya, usulan dari Ukraina dan Eropa mendorong agar diskusi tentang wilayah ditunda hingga setelah gencatan senjata tercapai.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menolak pendekatan AS tersebut, menilai bahwa usulan itu terlalu banyak mengorbankan wilayah Ukraina demi mencapai kesepakatan damai.

Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz menambahkan bahwa Presiden Trump tetap bertekad membantu mengakhiri konflik meskipun menunjukkan rasa frustasi terhadap kedua belah pihak. Waltz juga menyebutkan bahwa AS dan Ukraina akan mencapai kesepakatan terkait sumber daya mineral langka.

Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat AS dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Trump bisa saja "menyerah kepada Putin."

"Jika kita meninggalkan Ukraina begitu saja, setelah semua pengorbanan dan kehilangan yang terjadi, serta dengan dukungan penuh dunia Barat terhadap Ukraina, itu akan menjadi tragedi moral," kata Schumer dalam program "State of the Union" di CNN. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Trump Sebut Zelensky Lebih Tenang usai Pertemuan di Vatikan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)