Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.
Siti Yona Hukmana • 2 October 2025 18:14
Jakarta: Polda Metro Jaya masih mencari ponsel Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI )Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan. Telepon genggam itu sulit ditemukan polisi karena tidak aktif.
"Hingga saat ini salah satu barang bukti yang hilang yaitu handphone masih dicari dan penyelidik masih berupaya untuk menemukan barang bukti tersebut berada," kata Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Oktober 2025.
Reonald mengatakan ponsel itu terdeteksi apabila sudah aktif. Seperti melacak keberadaan dan jam berapa aktifnya.
"Selagi handphone atau device tersebut dalam posisi off, terkendala dengan pencarian barang bukti, baik secara yang menggunakan dengan teknologi atau IT," ungkap Reonald.
Sebelumnya, pengacara keluarga
Arya Daru, Nicholay Aprilindo meminta Bareskrim Polri mengambil alih pengusutan kasus kematian Diplomat Ahli Muda itu. Salah satunya, untuk mengusut ponsel Arya yang masih hilang hingga saat ini.
Nicholay mengatakan ponsel Arya terakhir aktif pada 8 Juli 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Nicholay meyakini Bareskrim Polri punya alat canggih untuk melacak keberadaan handphone Arya walau dalam keadaan tidak aktif.
"Nah, kalau untuk mencari handphone itu, kami yakin bahwa pihak kepolisian punya peralatan yang canggih untuk mencari handphone. Yang penting ada nomornya, ada IMEI nya. Itu gampang untuk melacak, mencari. Bahkan dienkripsi pun percakapannya itu bisa," kata Nicholay di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa, 23 September 2025.
Indekos TKP kematian Arya Daru. Foto: Metrotvnews.com/Christian.
Nicholay juga yakin meski handphone dalam keadaan mati, masih bisa dilacak lewat IMEI. Oleh karena Polda Metro belum optimal dalam penyelidikan, pengacara keluarga Arya Daru meminta Bareskrim Polri mengambil alih kasus tersebut.
"Ya, karena Bareskrim punya alat yang super canggih. Untuk menangkap teroris saja dalam sekejap bisa ya kan?" ujar Nicholay.
Ponsel
Arya Daru penting ditemukan, karena bisa membuka tabir kematian. Terlebih, ada informasi bahwa Arya Daru salah kirim pesan kepada sang istri sehari sebelum meninggal. Meski keluarga meyakini bahwa pengirim pesan bukan Arya Daru, melainkan pihak ketiga. Sebab, ponsel sudah berpindah tangan ke orang lain.
"Pasti ada pihak ketiga ya kan? HP-nya sudah di tangan orang lain pada saat yang bersamaan," ungkap Nicholay.
Arya Daru ditemukan tewas di kamar indekosnya, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajah hingga kepala dalam kondisi terlilit lakban berwarna kuning.
Setelah serangkaian penyelidikan dua pekan lebih, Polda Metro menyimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya keterlibatan pihak lain dalam meninggalnya Daru. Artinya, polisi menyatakan Arya Daru tewas bunuh diri. Keluarga korban tidak terima dan meminta polisi mengusut hingga tuntas.