Banyak warga Sudan mengungsi dari zona konflik sejak meletusnya perang sekitar 2,5 tahun lalu. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 9 November 2025 16:00
Jenewa: Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk menyampaikan keprihatinan mendalam atas kekejaman yang terus terjadi di El-Fasher, Sudan, serta memperingatkan bahwa kekerasan serupa kini juga meluas ke wilayah Kordofan.
“Saya khawatir kekejaman mengerikan seperti eksekusi singkat, pemerkosaan, dan kekerasan bermotif etnis masih terus berlangsung di kota ini,” kata Turk dalam pernyataannya, sambil menyoroti banyaknya warga sipil yang masih terjebak di dalam El-Fasher dan tidak diizinkan meninggalkan kota.
Ia menambahkan bahwa bagi mereka yang berhasil melarikan diri, penderitaan belum berakhir, karena rute pelarian kini menjadi lokasi terjadinya “kekejaman yang tak terbayangkan.”
“Pada saat yang sama, saya juga mengeluarkan peringatan keras mengenai berbagai kejadian di Kordofan,” ujarnya.
Menurut Turk, jumlah korban sipil, kerusakan infrastruktur, dan pengungsian massal terus meningkat sejak Pasukan Dukungan Cepat (RSF) merebut El-Fasher. Ia menegaskan, hingga kini tidak ada tanda-tanda deeskalasi di lapangan.
“Sebaliknya, perkembangan situasi menunjukkan adanya persiapan untuk meningkatkan pertempuran, dengan segala konsekuensinya bagi rakyat yang telah lama menderita,” kata Türk.
Ia kembali menyerukan penghentian segera kekerasan di Darfur dan Kordofan, serta mendesak masyarakat internasional untuk bertindak cepat dan tegas guna menghentikan penderitaan warga sipil Sudan.
Pertempuran dilaporkan meningkat di tiga negara bagian Kordofan dalam beberapa pekan terakhir, memaksa ribuan warga mengungsi. Pasukan paramiliter RSF merebut El-Fasher, ibu kota Darfur Utara, pada 26 Oktober, dan melakukan pembantaian terhadap warga sipil menurut laporan organisasi lokal maupun internasional.
Serangan itu dikhawatirkan semakin memperkuat pembagian wilayah Sudan secara geografis antara pasukan pemerintah dan RSF.
Sejak 15 April 2023, tentara Sudan dan RSF terlibat dalam perang berdarah yang sejauh ini gagal dihentikan oleh berbagai upaya mediasi regional dan internasional. Konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi.
Baca juga: Lebih dari 81.000 Warga Sipil Mengungsi Akibat Konflik di El-Fasher