Jokowi Puji Menkeu Purbaya: Sangat Bagus, Beda Mazhab dengan Sri Mulyani

Presiden ke 7 RI Joko Widodo. Metrotvnews.com/Triawati

Jokowi Puji Menkeu Purbaya: Sangat Bagus, Beda Mazhab dengan Sri Mulyani

Putri Purnama Sari • 13 September 2025 10:51

Jakarta: Pergantian Menteri Keuangan (Menkeu) dari Sri Mulyani Indrawati kepada Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan publik. Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menanggapi positif keputusan tersebut dan menyebut Purbaya sebagai sosok baik yang sudah dikenalnya.

“Bagus. Saya kenal baik dengan Pak Purbaya, sangat bagus,” kata Jokowi, yang dikutip Sabtu, 13 September 2025.

Jokowi menegaskan bahwa Purbaya memiliki mazhab ekonomi berbeda dengan pendahulunya, Sri Mulyani

"Mazhabnya memang berbeda dengan Bu Sri Mulyani," lanjutnya.

Meski demikian, ia menilai masuknya Purbaya mampu mengembalikan optimisme pasar. Hal itu terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali rebound serta nilai tukar rupiah yang sempat melemah namun kemudian menguat setelah pelantikan.

“Ya, tentu saja kalau pasar menerima, artinya investor percaya. Aliran uang akan kembali masuk ke negara kita,” tambah Jokowi.

Diketahui sebelumnya, usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 8 September 2025, Purbaya menegaskan akan memaksimalkan belanja pemerintah. Menurutnya, perlambatan ekonomi di kuartal III 2025 dipengaruhi lambatnya realisasi belanja negara.

“Menteri Keuangan akan menunjang seluruh program percepatan ini semaksimal mungkin. Saya inginkan nanti di akhir tahun (2025), semua uang yang kita punya bisa dipakai secara efektif. Jadi, enggak akan ada sisa uang yang berlebihan (sisa anggaran lebih/SAL) seperti dulu lagi," ujar Purbaya.
 

Baca juga: Jokowi Tak Ikut Campur Urusan Reshuffle Kabinet Prabowo

Suntikan Dana Rp200 Triliun ke Bank Himbara

Langkah cepat Purbaya terlihat dari kebijakannya memberikan suntikan dana Rp200 triliun ke lima bank BUMN yang tergabung dalam Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN dan Bank Syariah Indonesia (BSI)

Dana jumbo ini ditujukan untuk memperkuat likuiditas perbankan, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan memastikan penyaluran kredit ke sektor riil tetap berjalan.

Kebijakan tersebut juga diharapkan mampu mendorong daya beli masyarakat, mendukung UMKM, serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)