Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, saat tiba di Pelabuhan Ashod, Israel. (Israel Foreign Ministry)
Willy Haryono • 10 June 2025 13:03
Tel Aviv: Pegiat isu iklim asal Swedia Greta Thunberg dan aktivis lain yang kapal bantuannya menuju Gaza dicegat Angkatan Laut Israel telah dibawa ke bandara Tel Aviv untuk dideportasi, kata Israel pada hari Selasa, 9 Juni.
Kelompok aktivis tersebut berangkat dari Italia pada 1 Juni dengan kapal Madleen sambil membawa sejumlah makanan dan perlengkapan simbolis untuk Gaza, yang seluruh penduduknya disebut PBB terancam menghadapi kelaparan parah.
Pasukan Israel mencegat kapal Madleen di perairan internasional pada hari Senin dan menariknya ke pelabuhan Ashdod.
“Para penumpang ‘Selfie Yacht’ tiba di bandara Ben Gurion untuk berangkat dari Israel dan kembali ke negara asal mereka,” kata Kementerian Luar Negeri Israel pada X.
“Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan meninggalkan Israel akan dibawa ke hadapan otoritas peradilan,” sambungnya, dikutip dari Guardian pada Selasa, 10 Juni 2025.
Freedom Flotilla Coalition (FFC), kelompok yang mengoperasikan Madleen, mengatakan ke-12 aktivis itu "sedang diproses dan dipindahkan ke tahanan otoritas Israel."
"Mereka mungkin diizinkan terbang keluar dari Tel Aviv paling cepat malam ini," kata kelompok tersebut di media sosial.
Video yang dirilis sebelumnya oleh FFC memperlihatkan para aktivis mengangkat tangan saat pasukan Israel menaiki kapal, dengan salah satu dari mereka mengatakan tidak ada yang terluka.
Madleen dicegat sekitar 185 km sebelah barat pantai Gaza, menurut koordinat dari FFC. Pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa blokade laut di Gaza, yang berlaku selama bertahun-tahun sebelum perang Israel-Hamas, diperlukan untuk mencegah militan Palestina mengimpor senjata.
Israel menghadapi tekanan yang meningkat untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza guna mengatasi kekurangan makanan dan pasokan dasar.
Baca juga: Israel Culik Greta Thunberg dan Aktivis Kapal Madleen, Trump: Dia Orang yang Aneh