Israel Culik Greta Thunberg dan Aktivis Kapal Madleen, Trump: Dia Orang yang Aneh

Aktivis Greta Thunberg dalam rekaman video yang menyebutkan dia diculik Israel. Foto: FFC

Israel Culik Greta Thunberg dan Aktivis Kapal Madleen, Trump: Dia Orang yang Aneh

Fajar Nugraha • 10 June 2025 08:41

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menanggapi klaim aktivis Swedia Greta Thunberg pada Senin 9 Juni 2025 bahwa ia diculik oleh Israel saat ia dan pendukung pro-Palestina lainnya berada di atas kapal bantuan yang menuju Gaza.

Konteks pertanyaan itu diutarakan setelah militer Israel mencegat kapal sipil tersebut di perairan internasional, Freedom Flotilla Coalition (FFC), yang mengoperasikan kapal tersebut, merilis rekaman video Thunberg.

"Jika Anda melihat video ini, kami telah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh pasukan pendudukan Israel, atau pasukan yang mendukung Israel," kata aktivis iklim tersebut dalam klip tersebut.
 

Baca: Kapal Bantuan Madleen Dikawal oleh Kapal Perang Israel ke Pelabuhan Ashdod.


Ketika menanggapi pertanyaan tentang apakah ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas Thunberg selama panggilan telepon yang mereka lakukan pada Senin sebelumnya, Trump menyebut sikap Thunberg.

"Yah, ia orang yang aneh," kata Trump, seperti dikutip The Miami Herald, Selasa 10 Juni 2025.

"Dia orang muda yang pemarah. Saya tidak tahu apakah itu kemarahan yang sebenarnya; sebenarnya sulit dipercaya. Namun saya melihat apa yang terjadi. Dia jelas berbeda. Manajemen kemarahan. Saya pikir dia harus mengikuti kelas manajemen kemarahan. Itulah rekomendasi utama saya untuknya,” ungkap Trump.

Trump juga ditanya tentang klaim Thunberg bahwa dia telah diculik.

"Saya rasa Israel sudah punya cukup banyak masalah tanpa menculik Greta Thunberg," kata Trump.

"Apakah itu yang dia katakan? Dia diculik oleh Israel? "Ya," kata reporter itu, yang ditanggapi Trump dengan menggelengkan kepala.

Tentara Israel menculik 12 orang di atas kapal Madleen, termasuk 11 aktivis dan satu jurnalis, kata Freedom Flotilla Coalition, sebuah LSM internasional, yang mengorganisasi misi tersebut.

LSM tersebut menambahkan bahwa komunikasi dengan kapal tersebut telah terputus.

Di antara orang-orang di atas kapal tersebut adalah aktivis iklim Swedia Greta Thunberg; Anggota Parlemen Eropa Prancis-Palestina Rima Hassan; Yasemin Acar dari Jerman; Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi, dan Reva Viard dari Prancis; Thiago Avila dari Brasil; Suayb Ordu dari Türki; Sergio Toribio dari Spanyol; Marco van Rennes dari Belanda; dan Omar Faiad, seorang jurnalis Al Jazeera Mubasher, juga dari Prancis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)