Saham AS Bervariasi di Tengah Ketidakpastian Tarif: Dow Jones Boncos, Nasdaq Cuan Tipis

Ilustrasi. Foto: Xinhua/David Nemec.

Saham AS Bervariasi di Tengah Ketidakpastian Tarif: Dow Jones Boncos, Nasdaq Cuan Tipis

Husen Miftahudin • 9 July 2025 07:38

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir bervariasi pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), karena investor mempertimbangkan meningkatnya ancaman perdagangan dari Presiden AS Donald Trump terhadap revisi bullish terhadap prospek Wall Street untuk sisa tahun ini.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 9 Juli 2025, indeks Dow Jones Industrial Average turun 165,60 poin, atau 0,37 persen, menjadi 44.240,76. Indeks S&P 500 turun 4,46 poin, atau 0,07 persen, menjadi 6.225,52. Indeks Nasdaq Composite naik 5,95 poin, atau 0,03 persen, menjadi 20.418,46.
 
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor barang konsumsi pokok dan utilitas memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,09 persen dan 1,07 persen. Sementara itu, sektor energi dan material memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 2,72 persen dan 0,53 persen.
 
Trump menegaskan kembali tenggat waktu 1 Agustus untuk menyelesaikan kesepakatan dagang, menulis dalam sebuah postingan di Truth Social, "tidak ada perpanjangan yang akan diberikan".
 
Dalam rapat Kabinet di kemudian hari, Trump mengumumkan tarif 50 persen untuk impor tembaga, yang menyebabkan harga tembaga melonjak 13 persen ke rekor tertinggi. Ia juga mengusulkan potensi tarif hingga 200 persen untuk produk farmasi dan mengatakan ia mungkin akan memberi tahu Uni Eropa dalam dua hari mengenai sanksi baru jika kesepakatan tidak tercapai.
 
Nada agresif Trump muncul setelah surat yang dikirim ke 14 negara yang sebagian besar Asia menguraikan bea masuk yang dijadwalkan berlaku bulan depan. Meskipun ada retorika keras, reaksi pasar relatif tenang.
 

Baca juga: Wall Street Boncos Gegara Trump Mulai Patok Tarif Impor ke 14 Negara


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Pasar rentan kejutan negatif

 
Analis pasar Tom Essaye mencatat meskipun sentimen sangat pesimis di musim semi, pasar menjadi rentan terhadap kejutan negatif sekarang karena indeks mendekati titik tertinggi sepanjang masa.
 
Berbeda dengan kekhawatiran perdagangan, dua bank investasi besar meningkatkan target S&P 500 akhir tahun mereka. Bank of America menaikkan targetnya menjadi 6.300, dengan alasan pendapatan perusahaan yang solid dan daya beli konsumen yang kuat.
 
Sementara Goldman Sachs menaikkan proyeksinya menjadi 6.600 dari 6.100, meskipun kepala strategi ekuitas AS David Kostin memperingatkan reli yang didorong oleh teknologi baru-baru ini telah mempersempit lebar pasar ke level terendah sejak 2023.
 
Pada pergerakan ekuitas, saham-saham teknologi utama beragam. Tesla naik 1,32 persen setelah sahamnya pulih dari penurunan pada hari Senin menyusul berita CEO Tesla Elon Musk, meluncurkan partai politik baru. Meta Platforms dan Apple sedikit menguat, sementara Microsoft dan Broadcom sedikit melemah.
 
Amazon turun lebih dari satu persen meskipun telah memulai acara penjualan Prime Day-nya, dan Alphabet juga turun sekitar satu persen. Nvidia naik 1,11 persen setelah mendapatkan kenaikan target harga dari Citi karena lonjakan permintaan 'Sovereign AI'.
 
Perhatian pasar beralih ke rilis risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu dari rapat Federal Reserve Juni. "Rapat kebijakan terakhir ini mungkin sedikit lebih kontroversial daripada rapat sebelumnya di bulan Mei," kata Bob Lang, kepala analis opsi di Explosive Options.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)