Rupiah Berhasil Menguat Tipis

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Tri.

Rupiah Berhasil Menguat Tipis

Arif Wicaksono • 11 September 2024 17:18

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Rabu menguat.
 

Baca juga: Rupiah Menguat Tipis Setelah Peluang Pemangkasan Suku Bunga Membesar


Pada akhir perdagangan Rabu,11 September 2024, mata uang rupiah ditutup naik 53 poin atau 0,34 persen menjadi Rp15.402 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.455 per USD.

Dari dalam negeri rupiah terdorong solidnya daya beli juga tercermin dari membaiknya penjualan mobil nasional.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penjualan mobil secara wholesales pada Agustus 2024 tumbuh 2,8 persen mom menjadi 76.304 unit, sedangkan pada segmen retail penjualan mobil nasional tumbuh 1,6 persen mom menjadi 76.808 unit.

Dari Asia, Tiongkok melaporkan surplus neraca dagang pada Agustus 2024 sebesar USD 91,02 miliar atau naik dari posisi Juli 2024 sebesar US D84,65 miliar.

Kenaikan posisi neraca dagang pada Agustus 2024 ditopang oleh nilai ekspor yang melesat 8,7 persen yoy, sementara impor tumbuh minimalis 0,5 persen yoy. Akselerasi ekspor juga tercermin dari indeks PMI manufaktur yang berada di level ekspansif.

Peluang pemangkasan suku bunga The Fed

Laporan pekerjaan AS terbaru mengungkapkan ekonomi menambah lebih sedikit orang ke dalam angkatan kerja daripada yang diharapkan, tetapi Tingkat Pengangguran turun, yang melegakan para pembuat kebijakan Fed.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar swap menunjukkan peluang untuk pemangkasan 50 bps telah meningkat menjadi 33 persen. Sementara peluangnya berada di 67 persen untuk pemangkasan 25 bps.

Selain itu, laporan inflasi pada Rabu dapat membentuk prakiraan untuk pertemuan Federal Reserve minggu depan. Meskipun sebagian besar mengantisipasi penurunan suku bunga seperempat poin, pelemahan ekonomi baru-baru ini telah menyebabkan beberapa pihak berspekulasi tentang potensi penurunan yang lebih besar.

"Mengingat ekspektasi pasar yang agresif terhadap pemangkasan suku bunga Fed, pembacaan yang lebih panas akan mengarah pada volatilitas penurunan," kata Analis Wells Fargo Investment Institute Sameer Samana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)