Stabilitas Pangan Bakal Hadapi 3 Tantangan Besar di 2024

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Stabilitas Pangan Bakal Hadapi 3 Tantangan Besar di 2024

Media Indonesia • 21 December 2023 14:58

Jakarta: Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut, untuk proyeksi 2024, stabilitas pangan akan berhadapan dengan tiga tantangan besar atau three burden of stability.

"Yang pertama, sayang sekali, produksi kita turun. Angka turunnya sudah disampaikan banyak pihak oleh BPS, oleh Kementerian Pertanian, dan kalau kita lihat tren produktivitas beras juga turun ditambah dengan El Nino," ujar Bayu di Jakarta pada Kamis, 21 Desember 2023.

Dari data BPS, produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,90 juta ton. Angka ini mengalami penurunan sebanyak 645,09 ribu ton atau 2,05 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 31,54 juta ton.

"Yang kedua terjadi peningkatan biaya-biaya terutama biaya pupuk yang kemudian juga akibat covid dan lain-lain ada peningkatan biaya yang lain," terang dia.

Tantangan ketiga adalah terjadinya kenaikan harga pangan dunia akibat India dan Ukraina serta rantai pasok yang belum pulih karena kebijakan-kebijakan negara yang lebih protektif dan sebagainya.

"Ketiganya pun masih menghadapi ketidakpastian. Jadi memang stabilitas pangan menghadapi tantangan berat di 2023 dan tampaknya banyak lembaga mengatakan keadaannya juga akan penuh tantangan di 2024," ungkap Bayu.

Baca juga: Ada 1,4 Juta Ton, Bulog Pastikan Stok Beras Aman untuk Nataru
 

Harus ada cadangan pangan


Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, tegas Bayu, harus ada cadangan pangan yang harus dimiliki pemerintah.

"Keberhasilan negara lain semua menunjukkan kalau ada stabilitas maka kita harus punya stok. Sistem stok dalam logistik pangan yang modern sekarang sudah sangat berkembang dan kompleks, karena yang harus kita perhatikan itu bukan hanya stok tapi juga stock and flow of the product," tutur dia.

Diketahui, saat ini stok yang sudah di gudang maupun dalam perjalanan menuju gudang Bulog per kemarin adalah sebanyak 1,26 juta ton.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)