Ilustrasi Wall Street. Foto: Unplash
New York: Saham-saham AS berakhir bervariasi pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan seperti yang diharapkan dan mengindikasikan bahwa hanya satu kali pemangkasan sebelum akhir tahun.
Melansir Xinhua, Kamis, 13 Juni 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 35,21 poin atau 0,09 persen, menjadi 38.712,21.
Sementara S&P 500 bertambah 45,71 poin, atau 0,85 persen, menjadi 5.421,03. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 264,89 poin, atau 1,53 persen, menjadi 17.608,44.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir dalam zona hijau, dengan sektor teknologi dan industri memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 2,46 persen dan 0,93 persen.
Sedangkan, sektor energi dan bahan pokok konsumen memimpin pelemahan dengan turun masing-masing sebesar 1,09 persen dan 1,00 persen.
Hasil rapat The Fed
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), setelah pertemuan dua hari, merevisi proyeksi Maret dan menghapus dua penurunan suku bunga yang telah diantisipasi dan menyarankan suku bunga jangka panjang yang lebih tinggi.
Proyeksi baru yang dirilis setelah pertemuan tersebut menunjukkan optimisme yang hati-hati mengenai inflasi yang kembali ke target dua persen Fed, yang memungkinkan pelonggaran kebijakan di akhir tahun.
Menurut hasil rapat, inflasi telah menurun selama setahun terakhir namun tetap tinggi.
Sebelumnya pada hari itu, ketika para pejabat Fed menyelesaikan pandangan ekonomi dan suku bunga mereka, Biro Statistik Tenaga Kerja merilis laporan indeks harga konsumen (IHK) untuk Mei.
Laporan tersebut mengindikasikan inflasi flat dari bulan ke bulan, dengan tingkat tahunan turun tipis menjadi 3,3 persen dari tingkat April.
Dalam konferensi pers setelah pengumuman, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan laporan tersebut lebih baik daripada yang diperkirakan hampir semua orang dan merupakan faktor penting dalam keputusan FOMC untuk mempertahankan suku bunga.
"Kami melihat laporan hari ini sebagai sebuah kemajuan dan, Anda tahu, membangun kepercayaan diri," kata Powell.
"Namun kami tidak melihat diri kami memiliki kepercayaan diri yang akan menjamin untuk mulai melonggarkan kebijakan saat ini," ungkap Powell.