Perusahaan Panel Surya AS Bangkrut

PLTS. Foto: Medcom.id.

Perusahaan Panel Surya AS Bangkrut

Arif Wicaksono • 7 August 2024 22:46

Texas: Perusahaan panel surya asal Amerika Serikat (AS), Sunpower telah mengajukan kebangkrutan di Delaware dan berencana untuk menghentikan operasinya sekaligus mengakhiri perjalanan perusahaan yang sudah berdiri selama puluhan tahun itu.
 

baca juga: 

Pemerintah AS Terapkan Tarif Baru untuk Panel Surya dari Asia Tenggara


Perusahaan panel surya tersebut mencantumkan aset dan kewajiban sebesar USD1 miliar hingga USD10 miliar dalam petisi Bab 11 di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware. Pemegang saham utama di perusahaan tersebut termasuk TotalEnergies dari Prancis.

Perusahaan tersebut juga setuju untuk menjual aset termasuk unit instalasi Blue Raven Solar dan bisnis rumah baru kepada Complete Solaria sebagai pembeli utama seharga USD45 juta. Perusahaan tersebut meminta pengadilan untuk menyetujui kesepakatan tersebut pada akhir September.

“Transaksi yang diusulkan menawarkan peluang yang signifikan bagi bagian-bagian penting dari bisnis kami untuk melanjutkan warisan kami di bawah kepemilikan baru,” kata Ketua Eksekutif SunPower Tom Werner dikutip dari Business Times, Rabu, 7 Agustus 2024.
 
Suku bunga tinggi dan perubahan subsidi di California telah menjadi hambatan bagi perusahaan tenaga surya yang mengharapkan pertumbuhan besar dari undang-undang iklim khas Presiden Joe Biden tahun 2022. SunPower mengalami gagal bayar perjanjian kredit pada 2022.Pada tahun ini, perusahaan mengganti kepala eksekutifnya, merestrukturisasi operasinya, dan kehilangan akuntannya.

"Kami berupaya mengamankan solusi jangka panjang untuk area bisnis kami yang tersisa, sambil tetap fokus mendukung karyawan, pelanggan, dealer, pembangun, dan mitra kami yang berharga.” tegas dia.

SunPower, yang didirikan pada 1985, telah lama memiliki reputasi sebagai produsen panel surya terbaik di industri ini, tetapi perusahaan tersebut memisahkan operasi manufakturnya pada 2020 untuk fokus pada permintaan pemasangan atap yang saat itu melonjak. Namun inflasi dan suku bunga tinggi menekan penjualan SunPower.

Perusahaan tersebut memberi tahu para dealer pada 17 Juli 2024 untuk menghentikan pemasangan dan pengiriman baru. Para analis menafsirkan tindakan tersebut sebagai tanda perusahaan tersebut menghentikan operasinya, yang mendorong beberapa perusahaan untuk menangguhkan cakupan atau menurunkan target harga saham mereka menjadi nol.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)