Ilustrasi harga emas dunia. Foto: Unsplash.
Husen Miftahudin • 29 October 2024 08:41
Chicago: Harga emas (XAU/USD) menunjukkan pergerakan terbatas, tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun yang mencapai hampir 4,3 persen, level tertinggi dalam hampir empat bulan terakhir. Hal ini menambah tekanan terhadap emas yang saat ini diperdagangkan pada kisaran USD2.744 hingga USD2.745.
Mengutip Investing.com, Selasa, 29 Oktober 2024, imbal hasil yang meningkat telah menjadi faktor utama yang menghalangi emas mencapai harga tertinggi baru, meskipun berbagai analis memproyeksikan harga emas masih bullish dan bisa menyentuh USD2.800 menjelang akhir tahun.
(Ilustrasi, pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
Sementara itu, pasar tengah bersiap menghadapi serangkaian data ekonomi penting dari AS, yang akan menjadi penentu kebijakan moneter Federal Reserve. Data yang sangat dinantikan termasuk laporan tenaga kerja yang berisi JOLTS, ADP Employment Change, Initial Jobless Claims, serta Nonfarm Payrolls. Selain itu, angka GDP kuartal ketiga tahun 2024, inflasi PCE, dan PMI Manufaktur ISM juga akan menjadi sorotan utama.
Data-data ini diharapkan memberikan gambaran mengenai kekuatan ekonomi AS dan lebih lanjut mengarahkan ekspektasi terhadap langkah The Fed.
Baca juga: Harga Emas Tertekan Pengaruh Prospek Positif Ekonomi AS |