Ilustrasi. Foto: Freepik.
Shanghai:
Tiongkok telah mengambil langkah penting dengan menurunkan suku bunga pinjaman. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi perekonomian yang saat ini menghadapi tantangan.
Melansir
Channel News Asia, Senin, 21 Oktober 2024, suku bunga dasar pinjaman (LPR) satu tahun dipangkas menjadi 3,10 persen. Sementara LPR lima tahun menjadi 3,6 persen, sesuai dengan yang telah diperkirakan.
Gubernur Bank Rakyat Tiongkok (PBOC), Pan Gongsheng, sebelumnya telah mengisyaratkan penurunan ini akan berkisar antara 20 hingga 25 basis poin. Penurunan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung sektor-sektor yang sedang melemah.
Kondisi ekonomi Tiongkok dan dampaknya
Meskipun Indeks CSI300 naik lebih dari 14 persen sejak 24 September, nilai yuan turun satu persen terhadap dolar. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sedikit lebih baik pada kuartal ketiga, meski investasi properti turun lebih dari 10 persen.
Baca Juga: Rangkul Ekonomi Dunia, Tiongkok Makin 'Bertaji' |
Pejabat optimis perekonomian bisa mencapai target pertumbuhan tahunan sekitar lima persen. Serta ada kemungkinan pemotongan cadangan bank di akhir tahun.
Chris Weston dari Pepperstone mengingatkan dampak dari penurunan suku bunga ini terhadap pasar masih menjadi perdebatan, karena pelaku pasar mungkin merasa lelah dengan kebijakan yang ada.
Penurunan suku bunga ini menunjukkan Tiongkok berkomitmen untuk menghadapi masalah ekonomi dan mendukung pemulihan. Meskipun ada tanda-tanda pertumbuhan, kekhawatiran tentang sektor properti dan kondisi pasar global masih ada.
Pelaku pasar dan analis akan terus mengamati reaksi terhadap kebijakan ini dan dampaknya untuk pertumbuhan di masa depan. Apakah langkah ini cukup untuk mengembalikan kepercayaan dan mendorong pertumbuhan masih menjadi pertanyaan yang perlu dijawab. (
Nanda Sabrina Khumairoh).