Harga Emas Dunia Kepeleset, Abaikan Sinyal dari The Fed

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Emas Dunia Kepeleset, Abaikan Sinyal dari The Fed

Ade Hapsari Lestarini • 23 August 2024 08:11

Chicago: Harga emas dunia turun pada perdagangan Kamis waktu setempat setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) sebesar USD2.531 selama lima hari terakhir.

Melansir FX Street, Jumat, 23 Agustus 2024, XAU/USD merosot di bawah ATH sebelumnya sebesar USD2.483 selama sesi perdagangan Kamis.

Kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS menyusul rilis data di Amerika Serikat (AS), memperkuat greenback dan membebani logam emas tersebut. XAU/USD diperdagangkan pada USD2.482, turun lebih dari satu persen.
 

Data ekonomi AS


Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengungkapkan jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik di atas estimasi dan angka pembacaan sebelumnya.

Data lain menunjukkan aktivitas bisnis tetap solid, meskipun aktivitas manufaktur mengalami kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut, menurut S&P Global.

Pedagang emas batangan mencerna Risalah rapat terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang dirilis pada Rabu.

 
Baca juga: Analis: Emas Masih dalam Tren Bullish Meski Ada Potensi Koreksi


Secara mengejutkan menunjukkan "sebagian besar" peserta FOMC mendukung kasus pelonggaran kebijakan pada rapat September jika data memenuhi ekspektasi.

Risalah tersebut menunjukkan para pembuat kebijakan semakin yakin risiko inflasi condong ke sisi negatif. Sementara risiko mencapai lapangan kerja maksimum telah meningkat.
 

The Fed turunkan suku bunga?


Presiden Fed Boston Susan Collins menyuarakan beberapa pandangan tersebut, berkomentar pasar tenaga kerja sehat dan menambahkan akan tepat untuk segera menurunkan suku bunga.

Baru-baru ini, Patrick Harker dari Fed Philadelphia setuju dengan Collins tentang pelonggaran kebijakan tetapi menambahkan Fed harus bersikap metodis dalam memangkas suku bunga.

Kenaikan imbal hasil obligasi AS, khususnya obligasi acuan 10 tahun yang naik enam setengah basis poin (bps) menjadi 3,865 persen, mendorong dolar. Indeks dolar AS (DXY), yang melacak nilai greenback terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,39 persen menjadi 101,52.

Mengingat latar belakangnya, investor tengah mempersiapkan pidato pembukaan Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole. Dalam pidato tersebut, ia diharapkan akan meletakkan dasar bagi kebijakan moneter untuk paruh kedua 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)