Wakil Indonesia di pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai serangan Israel ke markas UNIFIL Lebanon. (PTRI New York)
Marcheilla Ariesta • 11 October 2024 07:17
New York: Israel pada Kamis 10 Oktober 2024 menargetkan serangan ke tiga pangkalan UNIFIL di Lebanon selatan, yang menyebabkan dua tentara Indonesia terluka. Indonesia mengecam serangan tersebut.
Meski demikian, Wakil Kepala Perwakilan Tetap RI di New York, Hari Prabowo mengatakan, Indonesia akan tetap berkomitmen untuk menjaga perdamaian dunia.
“Sebagai penyumbang pasukan terbesar UNIFIL, Indonesia menggarisbawahi dukungan penuh dan tegas kami kepada UNIFIL dan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB,” kata Bowo dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai serangan UNIFIL di Markas PBB New York, Kamis, 10 September 2024 waktu setempat.
Indonesia, kata Bowo, memberikan penghormatan kepada semua pasukan penjaga perdamaian PBB yang bertugas di lapangan.
“Kami menghargai keberanian dan dedikasi mereka untuk tujuan perdamaian. Meskipun ada serangan yang keterlaluan, Indonesia tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan PBB, Komandan Pasukan UNIFIL, dan masyarakat internasional untuk memastikan keberhasilan misi UNIFIL,” tegasnya.
Menurut Bowo, upaya deeskalasi dan prospek perdamaian abadi di kawasan bergantung pada kemampuan UNIFIL untuk sepenuhnya melaksanakan mandatnya.
Ia meminta Dewan Keamanan (DK) PBB harus bertindak tegas untuk memastikan bahwa UNIFIL dapat melanjutkan pekerjaan pentingnya di Lebanon selatan, menegakkan standar perilaku tertinggi sambil memastikan keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB.
“Konstitusi Indonesia mengamanatkan semua orang Indonesia untuk berkontribusi pada tatanan dunia yang berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ucap Bowo.
“Itulah sebabnya Indonesia merupakan pendukung kuat pasukan penjaga perdamaian PBB dan dengan bangga berdiri sebagai negara penyumbang pasukan dan polisi terbesar ke-5. Mandat mereka berasal dari Dewan Keamanan,” tegas dia.
Bowo menegaskan, pasukan penjaga perdamaian Indonesia telah melaksanakan mandat mereka.
“Pastikan Dewan Keamanan juga melaksanakan mandat Anda,” tegas Bowo.
Bowo menuturkan, pelanggaran Israel terhadap hukum internasional yang terus berlanjut menuntut tindakan segera. “Serangan itu terjadi di tengah pola pelanggaran yang lebih luas terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 oleh Israel,” ujarnya.
Ia mencatat sejak 21 Februari hingga 20 Juni 2024, 1.551 pelanggaran udara dilakukan oleh IDF, meningkat 110 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
UNIFIL adalah misi penjaga perdamaian PBB yang dibentuk pada 19 Maret 1978 berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426, dan beberapa resolusi lanjutan pada tahun 2006 untuk mengonfirmasi demiliterisasi Hizbullah.
Mereka mendukung operasi militer Lebanon melawan pemberontak dan penyelundupan senjata, dan mengonfirmasi penarikan pasukan Israel dari Lebanon, untuk memastikan bahwa pemerintah Lebanon.
Indonesia termasuk dalam pasukan UNIFIL ini. Tercatat 1.231 pasukan Indonesia tergabung dalam pasukan UNIFIL.
Baca juga: Serangan Israel ke UNIFIL Jelas Pelanggaran Terhadap Resolusi DK PBB