Kasus Penghentian Videotron Anies Indikasi Demokrasi Belum Naik Kelas

Videotron Anies Baswedan. Foto: Istimewa

Kasus Penghentian Videotron Anies Indikasi Demokrasi Belum Naik Kelas

Sri Utami • 16 January 2024 20:34

Jakarta: Kejadian penghentian videotron salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) di Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat mengindikasikan demokrasi Indonesia masih sulit naik kelas. Iklan politik yang dihentikan dengan alasan yang tidak jelas tersebut telah melanggar kebebasan bahkan aturan yang mengatur dan melindungi iklan masa kampanye.

"Iklan politik itu bagian dari masa kampanye dan itu sudah dilindungi oleh hukum. Jadi mau pasang di mana pun sah-sah saja," kata Pakar politik Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal, Selasa, 16 Januari 2024.

Selama masa kampanye, kata dia, setiap peserta pemilu diberi ruang oleh undang-undang dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) untuk memasang alat peraga kampanye.  

Menurut dia, selama konten maupun cara mengiklan sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku serta tidak melanggar, maka tidak boleh ada yang mengusik.

"Kalau seperti ini ada tangan gelap yang menurutku membuat kampanye itu jadi tidak jelas dan asik. Videotron kebanyakan punya swasta artinya tim paslon punya kontrak dengan swasta ada harga lalu dipasang. Sepanjang kontrak itu sah saja," jelasnya.
 

Baca juga: Sambangi Makassar, Anies Menginap di Rumah JK

Dengan kejadian ini, kata dia, publik bisa menilai kualitas tahapan pemilu kita yang seharusnya jauh dari intervensi. Biasanya, tak ada pihak yang mau tanggung jawab bila sudah menjadi polemik.

"Publik mulai menerka siapa yang intervensi. Maka ini jadi blunder," ungkapnya.

Videotron yang menampilkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dihentikan paksa. Videotron tersebut berada di Grand Metropolitan Bekasi dan Graha Mandiri Jakarta.

Keberadaan videotron itu dibagikan Twitter @aniesbubble dan @olpproject pada Senin, 15 Januari 2024. Tampilan dari videotron itu bergaya ala k-popers.

"Anies's ads by @olpproject x @aniesbubble. Check it out in front of Grand Metropolitan Bekasi! Use #SpotAbahAnies if you spot it! #PahitManiesAlwaysWithAnies," tulis akun tersebut.

Terdapat beberapa kata lainnya seperti 'Face of The Group', 'Leader', dan 'Main Vocal'. Kata-kata pamungkas dari Anies juga ditampilkan.

Terdapat pula foto Anies dengan tulisan 'Stan Talent Stan Anies' dan tagar #PahitManiesAlwaysWithAnies. Sedangkan, videotron yang berada di Jakarta dibuat dengan menampilkan beberapa kegiatan Anies.

Kemunculan videotron tersebut tak berlangsung lama. Videotron tersebut diturunkan paksa.

"Sayangnya, kami harus mengabarkan bahwa LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut karena suatu hal yang di luar kuasa kami," tulis @olpproject.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)