Penjelasan Bapanas soal Impor Bawang Putih yang Baru Masuk 15%

Ilustrasi bawang putih. Foto: MI/Usman Iskandar.

Penjelasan Bapanas soal Impor Bawang Putih yang Baru Masuk 15%

Media Indonesia • 18 April 2024 15:53

Jakarta: Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Maino Dwi Hartono menyebut per April tahun ini kuota impor bawang putih yang masuk ke Indonesia baru sekitar 15 persen. Diketahui, kuota impor bawang putih tahun ini ditetapkan sebanyak 645.025 ton.
 
"Saya belum update angka persisnya, tapi kalau April, sudah empat bulan, mestinya yang masuk katakanlah sudah 30 persen, tapi kemarin yang masuk baru sekitar 15 persen. Jadi volume impornya belum normal, sehingga kondisi pasokan di pasar berkurang, itu terlihat di Kramat Jati, tren harganya naik," ucap Maino saat ditemui di Kantor Bapanas pada Kamis, 18 April 2024.
 
Kenaikan harga bawang putih, sambung dia, bukan disebabkan karena produksi di dalam negeri, namun lebih disebabkan karena distribusi ataupun penyebaran yang kurang merata dan juga sedikit dipengaruhi oleh pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
 
"Tiongkok kan surplusnya banyak, artinya kan masalah ini saja, menurut saya lebih banyak masalah distribusinya. Sama kayak daging, daging bukan karena produksinya, tapi karena distribusinya, saya gak tahu apakah karena keterbatasan channel distribusinya, atau transaksinya," tutur dia.
 
"Jadi, ya kan banyak faktor ya, pertama masalah rekomtek (rekomendasi teknis), kan banyak faktornya, termasuk juga nilai tukar, tapi kan nilai tukar baru dua minggu terakhir, artinya mungkin itu berlaku pada yang akan datang, bisa jadi seperti itu," tambah Maino.
 

Baca juga: Bukan Terlambat Impor, Pemerintah Beberkan Penyebab Tingginya Harga Bawang Putih
 

Ikuti harga di Tiongkok

 
Di kesempatan yang sama, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut kenaikan harga bawang putih terjadi karena Indonesia mengikuti harga dari Tiongkok.
 
Sebagai informasi, Arief mengungkapkan harga bawang putih yang diberikan Tiongkok adalah USD1.200-USD1.205 per metrik ton.
 
"Bawang putih kan importasi dari luar sekitar 550 ribu sampai 630 ribu ton, sekitar segitu ya, murni itu banyaknya dari impor," terang dia.
 
"Pada saat seperti ini kita memang ikut harga Tiongkok, jadi begitu ikut harga Tiongkok ya ini prosesnya proses importasi ya sama lagi currency," kata Arief menambahkan.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)