Ilustrasi rupiah. Metrototvnews.com/Husen Miftahudin
Eko Nordiansyah • 17 December 2025 09:13
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan. Mata uang Garuda tak menguat saat dolar AS mengalami tekanan imbas perkembangan domestiknya.
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 17 Desember 2025, rupiah berada di level Rp16.669 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 22 poin atau 0,13 persen dibandingkan Rp16.691 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.688 per USD. Mata uang Garuda terpantau masih stagnan dibandingkan penutupan kemarin.
(Ilustrasi. Foto: Dok MI)
Rupiah diprediksi menguat
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan menguat. Mata uang rupiah diprediksi bergerak di rentang Rp16.650 per USD hingga Rp16.690 per USD.
Ibrahim mengungkapkan, pergerakan kurs rupiah dipengaruhi oleh sentimen fokus pasar yang minggu ini sepenuhnya tertuju pada lebih banyak petunjuk tentang ekonomi AS, dimulai dengan data penggajian non-pertanian untuk November. Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan lebih banyak tanda pendinginan di pasar tenaga kerja AS.
Data penggajian ini dirilis beberapa hari sebelum data inflasi indeks harga konsumen utama untuk November, yang akan dirilis Kamis, dan akan dipantau secara cermat untuk setiap tanda pendinginan inflasi.
"Kekuatan pasar tenaga kerja dan inflasi adalah dua pertimbangan terbesar The Fed untuk mengubah kebijakan, dengan bank sentral telah menegaskan kembali pendiriannya yang berbasis data dalam seminggu terakhir," jelas Ibrahim.
Sementara di dalam negeri, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2025 tercatat sebesar USD423,9 miliar atau setara Rp7.059,5 triliun (kurs Rp16.653). Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan posisi ULN September 2025 sebesar USD425,6 miliar.
"Aliran modal asing meningkat karena kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia terus tumbuh," papar Ibrahim.
Secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 0,3 persen (yoy) yang terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN sektor publik. Posisi ULN pemerintah pada Oktober 2025 tercatat sebesar USD210,5 miliar, atau secara tahunan tumbuh 4,7 persen (yoy).