Pendaki Gunung Rinjani Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Kawasan Gunung Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Selasa, 9 Desember 2025. ANTARA/Akhyar Rosidi.

Pendaki Gunung Rinjani Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Silvana Febiari • 9 December 2025 11:07

Mataram: Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta para pendaki tetap waspada terhadap potensi bencana di Gunung Rinjani. Peringatan ini dikeluarkan menyusul adanya cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada akhir 2025.

"Kami mengimbau kepada seluruh pendaki dan pengunjung untuk tetap waspada," kata Kepala Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNGR NTB Budi Soesmardi, dikutip dari Antara, Selasa, 9 Desember 2025.
 


Cuaca ekstrem yang terjadi di akhir 2025 mengakibatkan lokasi kawasan di jalur naga yang merupakan jalur menuju ke Pelawangan Sembalun licin. Hal ini dipicu oleh curah hujan yang cukup tinggi di jalur wisata pendakian Sembalun, kemiringan topografi jalur, dan struktur tanah berpasir. 

"Sehingga menyebabkan jalur longsor dan membuat rongga yang cukup dalam," ujar Budi.

Langkah antisipasi yang ditempuh adalah menginformasikan kepada pengunjung, pemandu, dan pelaku wisata agar lebih berhati-hati saat melewati jalur tersebut. Pihaknya juga melakukan perbaikan jalur.

"Kami juga membuat penahan menggunakan karung," tuturnya.


Gunung Rinjani. Foto: Dok. The Seven Summit of Indonesia

Berdasarkan prakiraan cuaca resmi dari BMKG NTB, khususnya Pulau Lombok, diperkirakan ada dalam kondisi waspada. Wilayah ini berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir. 

Sebagai kawasan konservasi dengan karakteristik topografi terjal, hujan deras di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dapat meningkatkan risiko jalur pendakian licin dan longsor, luapan air sungai dan pohon tumbang serta suhu dingin ekstrem. 

Oleh karena itu, seluruh pendaki dan pengunjung diharapkan mengecek prakiraan cuaca sebelum memulai aktivitas, gunakan perlengkapan tahan air dan penghangat tubuh, serta mengikuti arahan petugas dan SOP pendakian.

"Prioritaskan keselamatan, bukan hanya pencapaian puncak," tandasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)