Jadi Pemicu Kebakaran, Hong Kong Perintahkan Pencopotan Jaring Perancah

Apartemen di Hong Kong yang habis terbakar. Foto: CNN

Jadi Pemicu Kebakaran, Hong Kong Perintahkan Pencopotan Jaring Perancah

Muhammad Reyhansyah • 4 December 2025 12:48

Hong Kong: Pemerintah Hong Kong memerintahkan agar seluruh jaring pelindung perancah pada bangunan yang tengah menjalani renovasi dicopot paling lambat Sabtu, 6 Desember, menyusul penyelidikan yang masih berlangsung atas kebakaran paling mematikan di wilayah tersebut dalam beberapa dekade terakhir.

Otoritas kini mengonfirmasi bahwa sebanyak 159 orang meninggal akibat kebakaran yang terjadi pada Rabu pekan lalu di kompleks perumahan Wang Fuk Court, sementara 31 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Penyelidik menemukan bahwa jaring pelindung yang dipasang di sekitar bangunan yang saat itu tengah menjalani renovasi besar tidak memenuhi standar ketahanan api. Sekretaris Pembangunan Bernadette Linn Hon-ho mengatakan pedoman baru terkait pengujian material untuk perancah akan diterbitkan pekan depan. Ia menambahkan bahwa sampel jaring sudah diambil untuk diperiksa.

Sekitar 200 bangunan hunian swasta dan 10 blok perumahan publik di Hong Kong saat ini sedang direnovasi. Menurut laporan South China Morning Post, perintah pencopotan tersebut akan berdampak pada sekitar 300 gedung.

“Saya pastikan kepada publik bahwa kami akan mengejar hingga tuntas pertanggungjawaban para kontraktor yang menggunakan jaring perancah di bawah standar,” ujar Linn seperti dikutip BBC, Kamis, 4 Desember 2025.

Pejabat menyebut kebakaran menyebar cepat dari satu menara ke menara lainnya melalui jaring perancah dan bahan mudah terbakar di bagian luar gedung. Kepolisian telah melakukan sedikitnya 15 penangkapan terkait dugaan pembunuhan dalam proses penyelidikan penyebab kebakaran.

Pada Rabu, polisi mengatakan telah menyelesaikan pencarian di seluruh bagian dalam tujuh menara kompleks dan kini akan memeriksa area lain seperti sisa-sisa perancah bambu yang runtuh.

“Kami belum menyelesaikan pekerjaan kami,” kata Komisaris Polisi Joe Chow.

“Seperti yang bisa Anda lihat, banyak bambu telah jatuh. Kami masih perlu melakukan pekerjaan untuk memastikan apakah ada jenazah tertutup bambu,” imbuh Chow.

Ia menambahkan bahwa dari 159 jenazah yang ditemukan sejauh ini, 140 telah berhasil diidentifikasi. Radio Television Hong Kong melaporkan bahwa korban terdiri atas 49 laki-laki dan 91 perempuan, berusia satu hingga 97 tahun.

Kantor berita Reuters melaporkan seorang pasangan lansia bersama putrinya kembali ke lokasi yang hangus terbakar pada Rabu setelah kehilangan rumah mereka dalam peristiwa itu.

“Itu semua terjadi hanya dalam satu atau dua jam,” ujar sang ibu, yang disebut hanya dengan nama keluarga, Leung.

“Saya berdiri melihat ketika satu blok demi blok dilalap api, kaki saya gemetar sampai hampir tidak bisa berdiri. Ketika melihatnya, saya merasa benar-benar tak berdaya. Saya masih tidak mengerti bagaimana api bisa menyebar begitu ganas, melahap bangunan satu per satu. Itu sangat menakutkan. Perancah bambu retak dan terdengar dentuman seperti jendela yang meledak, api sepenuhnya tak terkendali,” imbuhnya.

Putrinya, Bonnie, menambahkan: “Kami juga berharap kebenaran akan terungkap, apakah ada tangan tersembunyi di balik ini, korupsi atau penyimpangan apa pun.”

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)