Protes terhadap GHF di Yerusalem Barat. (Mostafa Alkharouf via Anadolu)
Riza Aslam Khaeron • 25 November 2025 19:56
Jakarta: Badan kontroversial Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung AS dan Israel resmi menghentikan operasi bantuan di wilayah Palestina setelah hampir enam bulan beroperasi.
Organisasi ini sebelumnya sudah menutup tiga lokasi distribusi pangan di Gaza sejak gencatan senjata antara Hamas dan Israel diberlakukan enam pekan lalu.
Melansir BBC, GHF menyatakan pada Senin bahwa penghentian ini dilakukan karena "misi daruratnya telah berhasil diselesaikan", dengan total tiga juta paket bantuan atau setara 187 juta porsi makanan telah disalurkan ke warga Gaza.
Direktur Eksekutif GHF, Jon Acree, menyebut bahwa Pusat Koordinasi Sipil-Militer (CMCC) yang dipimpin AS akan mengadopsi dan mengembangkan model distribusi yang telah dijalankan GHF.
Namun sistem GHF menuai kecaman luas. PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya menolak bekerja sama karena menilai sistem itu tidak etis dan berbahaya. Situs distribusi bantuan GHF yang dijaga kontraktor keamanan swasta AS ditempatkan di zona militer Israel.
PBB menyatakan bahwa pendekatan ini melanggar prinsip netralitas dan keselamatan, serta memaksa warga putus asa memasuki wilayah militer yang membahayakan.
Kantor HAM PBB mencatat sedikitnya 859 warga Palestina tewas saat mencari bantuan di sekitar situs GHF sejak 26 Mei hingga 31 Juli. Sebanyak 514 orang lainnya tewas di sekitar jalur konvoi bantuan PBB dan lembaga lain.
| Baca Juga: Studi Jerman: Korban Tewas di Gaza Lampaui Data Resmi, Capai 100.000 Jiwa |