Cek Kasus Kelaparan, Pemkab Yahukimo Justru Temukan 5 Nakes Terluka Parah Dianiaya KKB

Ilustrasi pengiriman bantuan ke Papua Tengah. Foto: Istimewa.

Cek Kasus Kelaparan, Pemkab Yahukimo Justru Temukan 5 Nakes Terluka Parah Dianiaya KKB

Media Indonesia • 1 November 2023 15:09

Yahukimo: Kabar mengenai bencana kelaparan yang berujung pada kematian 24 orang di distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, dipastikan hanya isapan jempol belaka alias berita bohong.

Hal ini terbukti setelah tim pertama forkopimda Yahukimo bersama sejumlah wartawan di antaranya Media Indonesia, melihat langsung kondisi di Distrik Amuma, Rabu, 1 November 2023.

Tragis, sebab sesampainya di sana, rombongan malah bertemu dan mengevakuasi lima orang tenaga kesehatan Kemenkes yang terluka sejak datang pada Senin, 30 Oktober 2023, dalam misi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Amuma.

Kelimanya yakni Angganita Mandowen, Dokter Danur Widura, Sandi Ransa, Ferdinandus Suweni, dan Adrianus Edwardua Harapan.

Menurut ketua tim nakes, Angganita Mandowen, mereka datang memberikan pelayanan dengan menumpang pesawat jenis Pilatus Potter. Menurut jadwal, mereka akan kembali dijemput pada keesokan harinya yakni Selasa, 31 Oktober 2023.

Nahas, saat pagi hari menunggu pesawat jemputan di lapangan terbang Amuma, tepatnya di depan bangunan Puskesmas, sekitar pukul 10.00 WIT tiba-tiba rombongan sekitar 20-an orang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) datang dan menyergap mereka.

"Mereka membawa senjata parang dan kapak. Saya langsung meminta teman-teman agar masuk kembali dalam Puskesmas. Sayangnya ada teman perawat yakni Adrianus yang panik dan mencoba kabur lewat jendela, sehingga dia yang terlebih dahulu dibacok dan terkena tangan kanannya," kata Angganita yang mengalami luka lebam di sekujur tubuh terutama bagian wajah dan kepala.

Lanjut dia, KKB lantas terus menganiaya mereka sambil bertanya apakah tim ini bukanlah kesehatan dan hanyalah intel aparat keamanan yang menyamar. Syukurnya, setelah memeriksa dan memastikan identitas para nakes, KKB akhirnya melepaskan mereka dan pergi kembali masuk hutan.

"Kami dianiaya sekitar satu jam. Puji Tuhan tidak ada korban jiwa meskipun semua tim mengalami luka serius di sekujur tubuhnya. Bahkan ada yang sampai tulang rusuknya patah," terang Angganita.

Angganita mengungkapkan, masyarakat yang menyaksikan tim nakes dianiaya tidak ada yang berani membela atau melerai. Masyarakat semua ketakutan. 

"Para pelaku saat menganiaya mengaku dari KKB Kodap Silimo. Usia mereka rata-rata relatif masih muda," sambungnya.

Proses evakuasi langsung dilakukan. Tim nakes berjumlah 5 orang lantas dibawa menggunakan pesawat Pilatus Potter menuju Dekai, ibu kota Yahukimo dan dibawa RS Dekai guna perawatan medis.

"Rusuk saya patah," kata Dokter Danur, seorang anggota tim lainnnya saat berada di RS Dekai.
 

Tidak Ada Kelaparan di Amuma 


Sementara ketika ditanya soal kondisi di sana, Angganita Mandowen dengan tegas membantah ada bencana kelaparan di Distrik Amuma.

"Tidak ada. Mereka (masyarakat) tidak ada kelaparan disana. Mereka hanya kekurangan karena sibuk dengan kelapa hutan. Jadi lambat tanam. Dan kalau sakit juga warga hanya menderita ISPA karena mereka sibuk dengan kelapa dan suhu cuaca seperti itu," papar Angganita.

Setelah mengetahui masih ada dua orang nakes lokal yang terpaksa ditinggalkan dan masih berada di Amuma karena jumlah kursi pesawat yang terbatas, Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, langsung meminta pilot pesawat Pilatus Potter untuk mengantarnya kembali ke Amuma untuk menjemput mereka.

Setelah melalui proses dialog yang serius antara keduanya, sang pilot yang asing itu menyanggupinya.

Tim bersama Bupati Didimus Yahuli akhirnya kembali terbang ke Amuma dengan kesepakatan melihat kondisi dari udara dengan beberapa kali memutar dan mendarat jika situasi memungkinkan.

Sampai di tujuan, tim dan pilot memutuskan mendarat dan mengevakuasi nakes yang tersisa di sana. Masyarakat dengan haru menyambut kehadiran Bupati.

Sekitar 30 menit bersama masyarakat di Amuma dan melihat langsung kondisi kebun warga dan bahan pangan, Bupati Didimus Yahuli dan rombongan bersama dua nakes lokal terbang kembali menuju Dekai, ibu kota Yahukimo.

"Saya sudah datang ke Amuma melihat sendiri kondisi di sini. Ternyata tidak ada sama sekali kelaparan dan masyarakat semua baik-baik saja. Beras bantuan masih ada, bahan pangan lokal juga relatif cukup. Jadi tidak ada kelaparan di sini," tegas Didimus Yahuli.

Bupati Didimus dalam kesempatan itu juga meminta semua pihak agar tidak lagi menyebarkan berita bohong tentang kelaparan di Amuma.

"Orang yang pertama menyebarkan berita bohong hingga menjadi pemberitaan dan viral, dia harus juga bertanggungjawab. Sekarang yang terjadi tenaga kesehatan yang datang ikut menjadi korban penganiayaan KKB. Kami kutuk apa yang dilakukan KKB pada nakes ini," tegasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Meilikhah)