Ilustrasi bahan pangan. Foto: dok MI.
Fetry Wuryasti • 27 March 2024 21:35
Jakarta: Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan salah satu yang ditargetkan untuk tim pengendali inflasi pusat dan tim pengendali inflasi daerah adalah inflasi harga pangan bergejolak (volatile food).
"Di high level meeting Januari lalu, kita idealnya bisa mencapai untuk inflasi volatile food kurang dari lima persen. Sehingga GNPIP sebagai salah satu upaya kita mewujudkan itu, bisa didukung bersama-sama," kata Ferry pada acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di wilayah Kalimantan Timur, Rabu, 27 Maret 2024.
Pengendalian inflasi volatile food menjadi penting, sebagai bagian dari beberapa indikator utama yang dicapai. Di dalam arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rakornas pengendali inflasi di tahun lalu, disampaikan ada dua indikator penting yang harus dicapai dan dikawal terus, yaitu pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Pada 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai di sekitar lima persen, dengan inflasi di 2,61 persen. Untuk 2024, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,2 persen.
"Mudah-mudahan di kuartal I-2024 dengan masifnya aktivitas masyarakat karena Pemilu, diharapkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai seperti kuartal IV-2023, sekitar lima persen," kata Ferry.
Kemudian di 2025, pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa berada di sekitar 5,3 persen sampai 5,6 persen. "Ini sedang kami bahas di Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) 2025. Ini sebagai bagian dari target 2025-2029. Di konsep Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), targetnya 5,0 persen sampai 5,1 persen," tutur dia.
Kemudian, monitoring juga harus dilakukan pada pergerakan inflasi. Pada 2023, inflasi Indonesia tercatat 2,61 persen di dalam kisaran target tiga persen plus minus satu persen.
Untuk 2024, target inflasi diturunkan menjadi 2,5 persen plus minus satu persen. Sehingga target ini butuh diperhatikan karena di satu sisi target pertumbuhan ekonomi dinaikkan, tapi di sisi lain target inflasi lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu sampai dengan tiga tahun ke depan.
Apabila dua target bisa dikelola dengan baik, nanti muaranya diharapkan bisa kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Baca juga: BI Ingatkan Jaga Inflasi Volatile Food saat Ramadan dan Idulfitri |