Ilustrasi dolar AS. Foto: pngtree
Husen Miftahudin • 13 February 2024 09:45
New York: Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan tipis pada perdagangan Senin (Selasa WIB), menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Melansir FX Street, Selasa, 13 Februari 2024, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama lainnya, mengalami kenaikan 0,1 persen pada 104,13.
Dolar AS juga naik sebesar 0,03 persen terhadap yen menjadi 149,35. Sementara euro turun 0,1 persen di USD1,0769.
Imbal hasil (yield) Treasury AS merosot, dengan obligasi acuan Treasury 10-tahun terhenti setelah tiga sesi berturut-turut mengalami kenaikan.
Imbal hasil obligasi acuan 10-tahun AS mengalami penurunan sebanyak 1,9 basis poin (bps) menjadi 4,168 persen dari 4,187 persen pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat.
Baca juga: Rupiah Hantam Dolar Kembali ke Level Rp15.500/USD
Data inflasi AS
Indeks harga konsumen periode Januari 2024 akan dirilis pada Selasa waktu setempat, sedangkan laporan harga produsen AS akan dirilis pada akhir minggu ini. Investor juga menantikan laporan penjualan ritel AS untuk Januari pada Kamis besok.
Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan berikutnya telah melemah karena beberapa data terbaru menunjukkan perekonomian tetap kuat.
Pasar memperkirakan kemungkinan 84,5 persen suku bunga tetap tidak berubah di Maret. Selain itu, peluang terjadinya penurunan suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin pada Mei telah turun menjadi 61 persen, dari lebih dari 95 persen pada awal 2024, menurut CME FedWatch Tool.
CPI yang lemah dan penjualan ritel yang lemah akan membantu meningkatkan kepercayaan The Fed
inflasi kembali ke targetnya.
Pada Senin waktu setempat, Federal Reserve Bank of New York merilis Survei Ekspektasi Konsumen periode Januari 2024, yang menunjukkan inflasi satu tahun dan lima tahun dari sekarang tidak berubah pada angka masing-masing 3,0 persen dan 2,5 persen.
Proyeksi kenaikan inflasi tiga tahun dari sekarang turun menjadi 2,4 persen, terendah sejak Maret 2020, dari 2,6 persen pada periode Desember 2023.