Foto Ekonomi Global. Foto: Unsplash.
New York: Perekonomian global diperkirakan akan bertahan lebih baik tahun ini dibandingkan perkiraan beberapa bulan lalu, seiring membaiknya prospek di Amerika Serikat (AS) mengimbangi melemahnya ekonomi Uni Eropa.
Melansir
The Business Times, Selasa, 6 Februari 2024, Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menuturkan pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan menurun dari 3,1 persen pada 2023 menjadi 2,9 persen pada tahun ini, lebih baik dari perkiraan terakhir OECD sebesar 2,7 persen pada November 2024.
Dalam pembaruan perkiraannya untuk negara-negara besar, OECD yang berbasis di Paris mempertahankan perkiraan global 2025 tidak berubah sebesar tiga persen, ketika pertumbuhan diperkirakan akan didorong oleh penurunan suku bunga bank-bank sentral utama seiring dengan meredanya tekanan inflasi.
Proyeksi ekonomi AS
Perekonomian AS diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,1 persen pada 2024 dan 1,7 persen pada 2025 karena inflasi yang lebih rendah mendorong pertumbuhan upah dan memicu penurunan suku bunga. OECD menaikkan perkiraan pada 2024 dari sebelumnya 1,5 persen dan membiarkan 2025 tidak berubah.
Ketika Tiongkok menghadapi goyahnya pasar real estat dan lemahnya kepercayaan konsumen, pertumbuhannya terlihat melambat dari 5,2 persen pada 2023 menjadi 4,7 persen pada 2024 dan menjadi 4,2 persen pada 2025.
Dengan perlambatan di Jerman yang membebani kawasan Euro secara lebih luas, prospek blok mata uang bersama ini telah memburuk sejak November, dengan perekonomiannya kini diperkirakan meningkat dari 0,5 persen tahun lalu menjadi hanya 0,6 persen tahun ini, turun dari 0,9 persen sebelumnya. Pada 2025, angka tersebut terlihat tumbuh sebesar 1,3 persen, direvisi turun dari 1,5 persen.