Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Foto: Dokumen BI
Annisa Ayu Artanti • 21 November 2024 10:52
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) menilai ruang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate masih terbuka namun menyempit.
Itu karena perkembangan ekonomi dunia yang memaksa bank sentral untuk kembali menghitung kembali perihal kebijakan suku bunga acuan tersebut.
"Ruanganya mungkin juga tidak sebesar dulu. Tapi bukan berarti BI tidak mendorong pertumbuhan,” ujar Perry dalam konferensi pers seperti dilansir Media Indonesia, Kamis, 21 November 2024.
(1).jpg)
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI/Ramdani
Ruang memangkas BI Rate tetap terbuka
Dia menyebutkan, BI juga terus mempertimbangkan tingkat inflasi dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi. Karenanya, Perry memastikan ruang untuk memangkas BI Rate tetap terbuka kendati ruang itu menyempit.
“Tentu saja dengan perkembangan dinamika global yang cepat ini, fokus kami adalah fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik global dengan perkembangan di AS,” jelas Perry.
“Jadi masih terbuka, tapi akan sangat tergantung dengan kondisi tadi. Jadi ruangannya yang dulu agak lebar, sekarang lebih terbatas," imbuh Perry.
Seperti diketahui sebelumnya BI kembali mempertahankan BI Rate di level enam persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19-20 November 2024.