Pascahasil Pemilu AS, BI Catat Pelemahan Rupiah Capai 0,84%

Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto

Pascahasil Pemilu AS, BI Catat Pelemahan Rupiah Capai 0,84%

Annisa ayu artanti • 20 November 2024 15:19

Jakarta: Bank Indonesia menyatakan selama pada November 2024 (hingga 10 November 2024, rupiah telah melemah 0,84 persen (ptp) dari bulan sebelumnya.
 
"Pelemahan nilai tukar tersebut diakibatkan oleh menguatnya mata uang dolar AS secara luas, serta berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS pascahasil pemilihan umum di AS," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu, 20 November 2024.
 
Perry menjelaskan, secara umum pelemahan nilai tukar rupiah tetap terkendali, yang bila dibandingkan dengan level akhir Desember 2023 tercatat depresiasi sebesar 2,74 persen.
 
Baca juga: 

Pagi Ini Rupiah Menguat ke Level Rp15.838/USD



Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dokumen Bank Indonesia

Pelemahan rupiah lebih kecil

Pelemahan mata uang Garuda itu juga dikatakannya lebih kecil dibandingkan dengan pelemahan Dolar Taiwan, Peso Filipina, dan Won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,26 persen, 5,83 persen, dan 7,53 persen.
 
Meski begitu, ke depan nilai tukar rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.
 
"Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung penguatan nilai tukar rupiah," tutur dia 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)