Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP Probo Satrio. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim
Yogyakarta: Polresta Yogyakarta menangkap puluhan pelajar yang melakukan konvoi kelulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Rabu sore, 15 Mei 2024. Penindakan itu sebagai antisipasi terjadinya kericuhan antarpelajar di Jalan Pramuka Kota Yogyakarta pada Senin, 13 Mei 2024.
"Ini sebagai pencegahan, saat kami lakukan patroli memang ada konvoi (pelajar SMA)," kata Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP Probo Satrio, saat dihubungi, Kamis, 16 Mei 2024.
Ia mengatakan pasukan Sabhara Polresta Yogyakarta mendapati banyak pelajar kemarin. Puluhan orang yang ditangkap dibawa ke Kantor Polresta Yogyakarta. "Semua kami data, ada sekitar 20an orang," jelasnya.
Ia mengatakan pelajar yang tertangkap itu berasal dari berbagai sekolah, seperti Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Sebagian besar mereka saling kenal dan berteman.
Meski demikian, aparat tetap melakukan interogasi dan periksaan. Dari pengakuan mereka, kata Probo, hendak melakukan aksi corat-coret.
Probo menyatakan upaya pencegahan itu sebagai antisipasi apabila ada tindakan balas dendam atas buntut kericuhan dan dugaan adanya provokasi antarpelajar pada awal pekan lalu.
"Mereka mau muter aja, bukan mau nge-drop sekolahan," ungkapnya.
Probo mengatakan penggeledahan juga dilakukan pada puluhan orang itu namun tak ditemukan senjata tajam maupun benda-benda yang dilarang. "Kaki bina yang jelas, supaya jangan memicu situasi (tak kondusif)," ujarnya.
Kericuhan awal pekan tersebut diduga muncul akibat munculnya provokasi dari salah satu pihak. Bahkan sempat muncul ada ledakan meski kepolisian akhirnya menyebut sumbernya dari petasan yang dibawa pelajar itu.
Kepolisian di Yogyakarta juga sempat menangkap 7 orang akibat kejadian itu. Meskipun secara spesifik belum pasti diketahui penyebab awalnya. Sementara, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY telah meminta para kepala sekolah terlibat menjaga keamanan dan ketertiban civitas akademik sekolah masing-masing.