Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (EFE/EPA)
Marcheilla Ariesta • 19 October 2024 20:32
Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluhkan kurangnya ‘minat’ Amerika Serikat (AS) membantunya dalam perang melawan Rusia. Menurut Zelensky, hal ini disebabkan ajang pemilihan presiden pada 5 November.
"Hari ini, mereka tidak berjuang untuk Ukraina, mereka berjuang dalam pemilu, yang adil bagi negara mereka. Bagi kami, itu tidak adil. Kami percaya bahwa kami harus tetap menjadi fokus. Kami di sini warga Ukraina, karena kami sedang berperang," kata Zelensky kepada media Ukraina, dilansir dari Sputnik, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Zelensky mengatakan, Rencana B Ukraina adalah menunggu presiden baru di Gedung Putih untuk menentukan kebijakan negara tersebut terhadap Ukraina setelah pemilihan 5 November, yang akan mempertemukan calon Demokrat Kamala Harris dengan Republik Donald Trump.
"Amerika Serikat adalah donor bantuan utama bagi Ukraina. Jika kebijakannya berubah pasca pemilu — perubahan ini akan menjadi Rencana B. Kebijakan AS itu sendiri akan membentuk arah perang atau jalan menuju penghentian perang," jelas Zelensky.
Zelensky mempresentasikan rencana untuk mengakhiri konflik di Ukraina kepada parlemen pada Rabu,16 Oktober 2024. Dokumen tersebut mencakup lima poin dan tiga butir tambahan rahasia.
Secara khusus, pemimpin Ukraina itu meminta Ukraina diundang ke pertemuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan keanggotaan selanjutnya, mencabut pembatasan serangan jauh ke dalam wilayah Rusia, serta menempatkan "paket penangkal komprehensif non-nuklir" di wilayah Ukraina untuk menahan Rusia.
Menurut rencana ini, konflik harus berakhir selambat-lambatnya pada tahun 2025.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa rencana Zelensky hanyalah serangkaian ‘slogan yang tidak koheren’. Menurutnya, Zelensky seperti mendorong NATO ke dalam konflik langsung dengan Rusia.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, rencana perdamaian yang sebenarnya untuk Kyiv adalah menyadari kesia-siaan kebijakan Ukraina.
Peskov mengatakan, Kyiv harus "bangun" dan memahami alasan yang menyebabkan mereka terjebak dalam konflik tersebut.
Baca juga: Zelensky Tuduh Korea Utara Kirim Tentara untuk Bantu Rusia Berperang