Dolar AS Menguat di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Ilustrasi dolar AS. Foto: MI/Rommy Pujianto

Dolar AS Menguat di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Annisa Ayu Artanti • 18 September 2024 08:26

New York: Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa menyusul data penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan.
 
Data itu dinilai akan mendukung sikap yang tidak terlalu agresif oleh Federal Reserve, sehingga diperkirakan akan memberikan penurunan suku bunga pertama dalam lebih dari empat tahun.
 
Data Departemen Perdagangan menunjukkan pada Selasa penjualan ritel AS secara tak terduga naik 0,1 persen pada Agustus, menunjukkan ekonomi tetap pada pijakan yang kuat sepanjang kuartal ketiga.
 
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed akan memberikan keputusan suku bunganya pada akhir pertemuan pada Rabu, setelah itu Ketua Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers.
 
Seperti diketahui, penurunan suku bunga The Fed terakhir kali terjadi pada Maret 2020 selama pandemi covid-19.
 
“Saya rasa semua pasar pada saat ini tersandera oleh pertemuan FOMC besok,” kata Marvin Loh, pakar strategi pasar global senior di State Street di Boston
 
Baca juga: 

Dolar AS Anjlok ke Level Terendah

.
Terhadap yen, dolar naik 0,87 persen menjadi 141,830 setelah sebelumnya melemah menyusul data penjualan ritel.
 
Euro turun 0,10 persen ke USD1,112125, tidak jauh dari level tertinggi tahun ini di USD1,1201. Terhadap franc Swiss, dolar naik 0,15 persen ke 0,8460.
 
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, naik 0,199 persen pada 100,90.
 
Fed funds futures menunjukkan peluang penurunan suku bunga 50 basis poin mencapai 63 persen, dibandingkan 30 persen pada minggu lalu, sementara peluang penurunan 25 basis poin berada di 37 persen.
 
Peluang tersebut telah menyempit tajam setelah laporan-laporan media menghidupkan kembali prospek pelonggaran yang lebih agresif.
 
Data ekonomi lainnya pada hari Rabu tampaknya memberikan dukungan bagi The Fed untuk tidak terlalu agresif dalam menurunkan suku bunga, seperti persediaan bisnis AS, komponen utama dari produk domestik bruto, membukukan kenaikan yang lebih baik dari perkiraan sebesar 0,3 persen di bulan Juli sementara produksi pabrik meningkat di bulan Agustus.
 
“Secara keseluruhan, pasar memperkirakan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan dan ada suara-suara yang menunjukkan bahwa mungkin pasar telah melampaui batasnya,” kata presiden dan kepala investasi di Merk Investments di Pal Alto, California, Axel Merk,.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)