Program Perlinsos dan Menyejahterakan Petani Jadi Upaya Pemerintah Turunkan Angka Kemiskinan

Ilustrasi. Foto: MI

Program Perlinsos dan Menyejahterakan Petani Jadi Upaya Pemerintah Turunkan Angka Kemiskinan

Media Indonesia • 3 July 2024 10:27

Jakarta: Pemerintah menyiapkan sejumlah upaya untuk mengejar target penurunan angka kemiskinan sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 sebesar 6,5-7,5 persen.

Saat ini persentase penduduk miskin nasional masih 9,03 persen atau sebanyak 25,22 juta orang.

Staf khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo bidang ekonomi Arif Budimanta menerangkan sejumlah upaya dilakukan pemerintah untuk mencapai target itu yakni melakukan pengendalian harga dan memperkuat program perlindungan sosial (perlinsos) dengan terukur agar semakin tepat sasaran.

Di sisi lain, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, pemerintah juga memberikan penyaluran kredit murah melalui program kredit usaha rakyat (KUR) super mikro.


"Strategi-strategi ini untuk mengurangi pengeluaran kelompok bawah dan dapat mempercepat penurunan tingkat kemiskinan. Kita bekerja keras agar mencapai proyeksi tingkat kemiskinan sesuai RPJMN," ungkap dia dilansir Media Indonesia, Rabu, 3 Juli 2024.
 
Baca juga: 

Atasi Kemiskinan Harus Berdayakan Ekonomi Masyarakat, Bukan Bansos!

Bebaskan petani dari kemiskinan

Arif menuturkan upaya lain yang dikerjakan pemerintah ialah mengangkat petani dari jurang kemiskinan. Ini karena petani dianggap sebagai ujung tombak untuk menekan angka kemiskinan, khususnya di desa. Berbagai program dilakukan seperti intensifikasi pertanian, pendampingan dan penyuluhan yang intensif untuk kelompok tani dan lainnya.

"Kalau kita lihat di sektor pertanian juga mengalami peningkatan hasil yang mendorong golongan bawah keluar dari kemiskinan," imbuh dia.

Selain tingkat kemiskinan yang menurun, Stafsus Jokowi itu juga menuturkan tingkat ketimpangan pengeluaran atau rasio gini pada Maret 2024 mengecil menjadi 0,379. Angka ini menurun 0,009 poin jika dibandingkan dengan rasio gini Maret 2023 yang sebesar 0,388.

Indeks tersebut, ungkapnya, menunjukkan rata-rata jarak antara pengeluaran orang miskin dengan garis kemiskinan semakin dekat.

"Ini juga akan mempermudah pengentasan kemiskinan ke depan," ucap dia. (Insi Nantika Jelita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)