Akhir September Diramal Jadi Puncak Panen di Cirebon

Ilustrasi. FOTO: dok MI

Akhir September Diramal Jadi Puncak Panen di Cirebon

Nurul Hidayah • 28 August 2023 19:53

Cirebon: Puncak panen gabah di Kabupaten Cirebon baru akan terjadi di akhir September. Meski demikian, diprediksi harga gabah tetap tidak akan turun. Ketua HKTI Kabupaten Cirebon Tasrip Abu Bakar menjelaskan saat ini belum semua areal tanaman padi di Kabupaten Cirebon mengalami panen.

"Panen baru terjadi di wilayah barat dan timur Kabupaten Cirebon," tutur Tasrip, Senin, 28 Agustus 2023.

Untuk wilayah barat tersebar di Kecamatan Palimanan, Ciwaringin, Arjawinangun, dan sebagian Klangenan. Sedangkan untuk wilayah timur untuk areal yang panen menurut Tasrip sudah mencapai 80 persen.

"Namun untuk lumbung padinya belum panen,” tutur Tasrip.

Lumbung padi di Kabupaten Cirebon menurut Tasrip tersebar di Kecamatan Kapetakan, Gegesik, Kaliwedi, Susukan dan Panguragan dengan luas sekitar 22 ribu hektare. Panen di wilayah tersebut diprediksi baru terjadi pada akhir September hingga awal Oktober.

“Kalau wilayah itu sudah panen, maka Cirebon akan panen raya,” tuturnya.

Harga gabah diyakini tidak akan turun

Sekali pun panen, Tasrip meyakini harga gabah tidak akan turun. Saat ini harga gabah ada di kisaran Rp 6.500 hingga Rp 6.800 per kilogram di tingkat petani. Harga ini bisa naik hingga mencapai Rp 7.200 per kilogram kalau sudah di penggilingan.

“Kalau tidak ada musim tanam kedua gadu, harga gabah Oktober hingga Desember bisa lebih tinggi lagi,” tutur Tasrip.

Selain menyebabkan harga gabah yang tinggi, el nino juga berdampak pada menurunnya produktivitas tanaman padi. Kekurangan air menyebabkan hasil panen yang biasanya mencapai 6,5 ton hingga tujuh ton gabah per hektare kini hanya menjadi enam ton per hektare.

Tingginya harga gabah juga diyakini akan berpengaruh pada tingginya harga beras di pasaran. Untuk meredam tingginya harga beras, Tasrip meminta Bulog bisa menggelontorkan beras ke pasaran untuk membantu masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)