Lima Orang Terkait Upaya Pembunuhan Presiden Ekuador Dijerat Dakwaan Terorisme

Ekuador dilanda aksi protes dan bentrokan sejak pertengahan September 2025. (EPA)

Lima Orang Terkait Upaya Pembunuhan Presiden Ekuador Dijerat Dakwaan Terorisme

Willy Haryono • 8 October 2025 21:31

Quito: Pemerintah Ekuador menangkap lima orang terkait dugaan upaya pembunuhan terhadap Presiden Daniel Noboa, di tengah gelombang protes besar yang melanda negara itu.

Menurut Menteri Energi dan Lingkungan Hidup Ekuador, sekitar 500 orang melempari mobil presiden dengan batu, dan terdapat “tanda-tanda kerusakan akibat peluru” pada kendaraan tersebut. Noboa dilaporkan tidak mengalami luka.

Sebuah video yang dibagikan kantor kepresidenan kepada kantor berita BBC, Rabu, 8 Oktober 2025, menunjukkan massa melempari mobil dengan batu, serta tiga lubang kecil di salah satu kaca jendela kendaraan. Namun BBC belum dapat memverifikasi secara independen apakah lubang tersebut berasal dari tembakan.

Confederation of Indigenous Nationalities of Ecuador (Conaie), organisasi masyarakat adat terbesar di negara itu, mengatakan bahwa “lima dari kami telah ditahan secara sewenang-wenang.”

Kantor Presiden Noboa menyatakan bahwa kelima orang yang ditangkap akan dijerat dengan tuduhan terorisme dan percobaan pembunuhan.

Ekuador telah diguncang bentrokan dan protes selama lebih dari dua pekan. Gelombang unjuk rasa dimulai setelah Conaie menyerukan mogok nasional untuk memprotes keputusan pemerintah menghentikan subsidi bahan bakar diesel.

Para pengunjuk rasa menggelar aksi jalan kaki dan blokade di berbagai wilayah.

Pemerintah Ekuador membela kebijakan penghentian subsidi tersebut, dengan alasan langkah itu akan menghemat sekitar USD1,1 miliar per tahun yang akan dialihkan untuk membantu petani kecil dan pelaku sektor transportasi.

Pekan lalu, konvoi Presiden Noboa juga diserang massa saat ia tengah menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak aksi mogok nasional. Dalam rombongan itu, Noboa didampingi diplomat senior dari PBB, Uni Eropa, Italia, dan Vatikan. Ia sempat mengunggah foto kendaraan rombongan yang kaca depannya pecah akibat serangan tersebut.

Beberapa anggota militer dilaporkan terluka, sementara Conaie menyebut satu orang tewas dalam bentrokan.

Organisasi tersebut menuduh pemerintah melakukan penangkapan sewenang-wenang dan tindakan represif terhadap demonstran, namun pemerintah menyebut aksi mereka sebagai tindakan “kriminal.”

Conaie sendiri dikenal pernah memimpin gelombang demonstrasi yang menggulingkan tiga presiden antara 1997 dan 2005.

Baca juga:  Presiden Ekuador Selamat dari Percobaan Pembunuhan, Lima Orang Ditahan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)