Lebih dari 60 Orang Tewas akibat Serangan Drone RSF di Sudan

Khartoum: Lebih dari 60 orang tewas dalam serangan terhadap sebuah tempat penampungan di El-Fasher, ibu kota Negara Bagian Darfur Utara, Sudan. Komite bantuan setempat menuduh Rapid Support Forces (RSF) melakukan pengeboman menggunakan dua drone dan lebih dari delapan tembakan artileri.

Menurut pernyataan El-Fasher Resistance Coordination, sebuah komite akar rumput di wilayah tersebut, jumlah korban tewas di pusat penampungan Dar Al-Arqam telah mencapai lebih dari 60 orang.

“Korban tewas setelah Sekolah Dar Al-Arqam menjadi sasaran dua drone dan lebih dari delapan peluru pembakar, meninggalkan pemandangan dengan tubuh-tubuh yang berserakan tak terlukiskan,” tulis komite itu dalam pernyataannya, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu, 12 Oktober 2025.

Belum ada tanggapan langsung dari pihak RSF atas laporan tersebut.

Komite tersebut mengecam serangan terbaru, menyatakan bahwa “warga sipil yang mencari keselamatan justru menemukan kematian dalam kobaran api.”

Dalam pernyataan sebelumnya, komite menyebut sejumlah jenazah masih terperangkap di bawah reruntuhan, sementara beberapa lainnya terbakar di dalam tempat penampungan, termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia.

Jaringan Dokter Sudan juga melaporkan bahwa di antara korban tewas terdapat 17 anak dan 22 perempuan, serta 21 orang lainnya terluka, sebagian besar dalam kondisi kritis.

Sejak Mei 2024, RSF telah memberlakukan blokade terhadap El-Fasher, meski ada peringatan internasional mengenai risiko besar bagi kota yang menjadi pusat operasi kemanusiaan di lima negara bagian Darfur tersebut.

Sejak konflik antara pasukan militer Sudan dan RSF pecah pada April 2023, lebih dari 20.000 orang tewas dan sekitar 15 juta orang mengungsi, menurut data PBB dan otoritas setempat.

Namun, penelitian dari sejumlah universitas di Amerika Serikat memperkirakan jumlah korban jiwa sebenarnya mendekati 130.000 orang.

Baca juga:  Serangan Artileri RSF di Masjid Sudan Tewaskan 13 Warga Sipil