Muhammad Sinwar. (Dok. Pasukan Pertahanan Israel)
Riza Aslam Khaeron • 29 May 2025 10:05
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa Israel telah membunuh Muhammad Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza yang juga merupakan adik dari Yahya Sinwar, mantan kepala Hamas yang sebelumnya juga telah tewas. Klaim ini disampaikan Netanyahu dalam debat parlemen Israel pada Rabu, 28 Mei 2025.
"Banyak yang takut bahwa kita tidak akan bangkit dari 7 Oktober, tetapi hanya dalam dua hari, saya mengatakan bahwa kita akan mengubah Timur Tengah. Kita telah mengusir para teroris, kita telah mengeliminasi [pemimpin Hamas Mohammad] Deif, [Ismail] Haniyeh, Yahya Sinwar, dan Muhammad Sinwar," ujar Netanyahu, Yerusalem, Rabu, 28 Mei 2025, dikutip dari Times of Israel (ToI).
Meski demikian, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari militer Israel (IDF) maupun dari pihak Hamas secara resmi terkait kematian Muhammad Sinwar. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, sebelumnya hanya menyebut bahwa "semua indikasi" mengarah pada tewasnya Sinwar, namun pernyataan Netanyahu adalah yang pertama secara eksplisit menyatakan kematiannya.
Muhammad Sinwar diduga menjadi target dalam serangan udara Israel pada 13 Mei lalu terhadap pusat komando bawah tanah Hamas di Khan Younis, yang terletak di bawah Rumah Sakit Eropa. Saluran berita Saudi, Al-Hadath, melaporkan bahwa jasad Muhammad Sinwar ditemukan dua minggu lalu bersama jenazah 10 ajudannya.
Namun klaim tersebut dibantah oleh pejabat senior Hamas lewat Tehran Times.
"Ini adalah klaim palsu yang dibuat Israel untuk membenarkan pemboman terhadap rumah sakit. Saudara-saudara kami di Gaza telah meyakinkan kami bahwa Mohammad Sinwar masih hidup dan terus bertempur melawan musuh dengan tegas," ujar Osama Hamdan, anggota Biro Politik Hamas, Teheran, Senin, 19 Mei 2025, dikutip dari Tehran Times.
Sebelum serangan tersebut, Muhammad Sinwar telah menjadi tokoh yang paling dicari oleh Israel. Ia naik ke posisi puncak Hamas pada tahun 2024 setelah kematian saudaranya, Yahya Sinwar, yang dianggap sebagai otak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Yahya sebelumnya menggantikan Ismail Haniyeh sebagai pemimpin tertinggi Hamas setelah Haniyeh tewas dalam serangan Israel di Teheran.
Baca Juga: Media Saudi: Jasad Pemimpin Hamas, Muhammad Sinwar Ditemukan di Terowongan Gaza |