Ilustrasi. Foto: dok MI/Atet Dwi.
Ade Hapsari Lestarini • 17 February 2025 17:30
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah tipis pada perdagangan sore ini. Mata uang Garuda ini terpeleset hingga penutupan perdagangan.
Mengacu data Bloomberg, Senin, 17 Februari 2025, rupiah melemah hingga 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.228 per USD dibandingkan pembukaan perdagangan sebelumnya di posisi Rp16.200 per USD.
Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah hingga 44 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.210 per USD dibandingkan perdagangan sebelumnya di posisi Rp16.194 per USD.
Sementara itu, berdasarkan data kurs referensi mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat alias Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) yakni Rp16.208 per USD.
(1).jpeg)
Ilustrasi. Foto: dok MI
Rupiah sempat diprediksi bergerak fluktuatif
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan kembali menguat.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.200 per USD hingga Rp16.260 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
Menurut Ibrahim, penguatan rupiah didorong oleh berbagai sentimen seperti rencana tarif global oleh Presiden AS Donald Trump yang baru berlaku April 2025, meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah, hingga faktor lawatan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia.
"Salah satu yang membuat mata uang rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan adalah ekspektasi rencana Trump untuk tarif global timbal balik tidak akan berlaku hingga April, memberikan lebih banyak waktu untuk menghindari perang dagang," jelas Ibrahim.
Ibrahim mengatakan, dengan adanya kebijakan Trump tersebut, pada Februari dan Maret hingga menjelang April kemungkinan besar perang dagang akan diberhentikan sementara waktu. Faktor tersebut membuat Mata Uang Garuda mampu terkerek.