Kejar Target Rp51 Triliun, Kemenag Mengukuhkan 267 Amil Zakat

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad. Dok Kemenag.

Kejar Target Rp51 Triliun, Kemenag Mengukuhkan 267 Amil Zakat

Arga Sumantri • 2 August 2025 16:05

Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) mengukuhkan 267 amil zakat kompeten dalam Inaugurasi Nasional Amil Zakat Kompeten 2025 yang digelar pada Kamis, 31 Juli 2025. Pengukuhan ini dilakukan setelah 270 amil mengikuti Uji Kompetensi dan Sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Zakat dalam tiga angkatan sepanjang 2025.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyebut kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat tata kelola zakat nasional. 

"Inaugurasi ini bagian dari ikhtiar memperkuat tata kelola zakat, meningkatkan kepercayaan publik, dan mendorong optimalisasi pengumpulan serta distribusi dana zakat di Indonesia," ujar Abu dalam keterangannya, Sabtu, 2 Agustus 2025.

Menurut Abu, amil zakat memiliki peran vital dalam kemajuan lembaga zakat. Ia menekankan keberadaan mereka bukan sekadar pelaksana teknis, melainkan aktor utama yang menentukan keberhasilan misi zakat.

"Amil yang kompeten dapat menutupi berbagai kelemahan dalam regulasi, tata kelola, dukungan pemangku kepentingan, hingga literasi masyarakat," tegas Abu.
 

Baca juga: Menag Ajak Amil Zakat Teladani Profesionalisme Abu Hurairah

Abu menjelaskan Indonesia telah memiliki regulasi yang kuat terkait zakat, termasuk undang-undang dan berbagai turunannya. Namun, menurutnya, regulasi saja tidak cukup tanpa didukung kualitas sumber daya manusia yang mumpuni.

"Undang-undang zakat sudah kita miliki. Pimpinan puncak negeri ini juga punya keinginan kuat untuk meningkatkan pengumpulan dan distribusi zakat. Tapi SDM (sumber daya manusia) tetap jadi kunci utama," ujarnya.

Ia menambahkan kompetensi amil tidak hanya menyangkut administrasi, melainkan juga menyangkut profesionalisme dan integritas. "Tata kelola yang baik akan menjadi kunci kepercayaan publik. Makin baik tata kelolanya, makin baik pula kepercayaan publik kepada lembaga pengelola zakat," kata Abu.

Abu juga menyampaikan wacana pengembangan SDM amil melalui pendidikan ke luar negeri. Pelatihan manajemen risiko dan berbagai pelatihan lain dinilai perlu diberikan agar mereka makin fokus dan berdedikasi meningkatkan pengumpulan dan distribusi zakat.

Ia menyebut bahwa target pengumpulan zakat nasional pada 2025 sebesar Rp51 triliun cukup realistis. Asal, kualitas amil terus ditingkatkan dan lembaga zakat mau berinvestasi pada pengembangan SDM.

Abu turut menyampaikan apresiasi kepada lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang telah menjadi mitra strategis dalam penyelenggaraan uji kompetensi. Menurut dia, kehadiran LSP menandai keseriusan pemerintah dalam menjamin standar mutu amil zakat melalui sertifikasi berbasis kompetensi, bukan semata kepercayaan.

"Kami sampaikan terima kasih kepada LSP Baznas, LSP Beksya (Bisnis Ekonomi Keuangan Syariah), dan LSP KS (Keuangan Syariah) yang telah menjadi mitra strategis dalam kegiatan uji kompetensi ini," ucap Abu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)