Kolaborasi Jadi Kunci dalam Transisi Energi

Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Komersialisasi dan Transportasi Minyak dan Gas Bumi Satya Hangga Yudha Widya Putra. Foto; Dok istimewa

Kolaborasi Jadi Kunci dalam Transisi Energi

Eko Nordiansyah • 20 July 2025 21:39

Jakarta: Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Komersialisasi dan Transportasi Minyak dan Gas Bumi Satya Hangga Yudha Widya Putra menjelaskan, tugasnya tidak hanya seputar migas, tetapi juga mencakup sektor minerba, ketenagalistrikan, serta energi baru terbarukan (EBT) dan konservasi energi.

"Agenda utama Kementerian ESDM adalah memastikan ketersediaan energi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari listrik hingga bahan bakar kendaraan," ujar  dalam Forum Young on Top 2025 dikutip di Jakarta, Minggu, 20 Juli 2025.

Ia menekankan pentingnya transisi energi, di mana pemanfaatan gas dan EBT akan ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dalam menjalankan tugasnya, kementerian bertanggung jawab menetapkan aturan, regulasi, serta melakukan monitoring dan evaluasi.

Di sisi lain, PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) memiliki peran strategis sebagai sub-holding dari PT Pertamina (Persero). Bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi, PGN menyediakan pasokan gas untuk berbagai sektor, termasuk pembangkit listrik, industri, komersial, dan rumah tangga.

"PGN berupaya untuk selalu memenuhi semua persyaratan dan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian ESDM," kata Direktur Manajemen Risiko PGN Arief Kurnia Risdianto.

Baca juga: 

Transisi Energi, Pengembangan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan Dikebut


(
Forum Young on Top 2025. Foto: Dok istimewa)

Sampah sebagai potensi energi alternatif

Terpisah, Founder & CEO, Waste4Change & Greeneration Indonesia Bijaksana Juerasono menyoroti masalah sampah yang tak kunjung selesai di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) terkait waste to energy.

"Ini diharapkan rampung pada kuartal III atau awal kuartal IV 2025. Kebijakan ini akan mendorong pemanfaatan sampah sebagai potensi energi karena negara-negara maju telah melihatnya sebagai sumber daya dan bagian dari bauran energi alternatif.

Upaya ini juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan batu bara. Menurut Bijaksana, kunci keberhasilan negara-negara lain dalam mengatasi masalah sampah, yaitu model bisnis yang tepat dan penegakan hukum (law enforcement).

Selain itu, Forum Young on Top 2025 juga menyuarakan masa depan energi dan lingkungan Indonesia. Para pembicara menekankan perubahan sistemik perlu dimulai dari kebijakan yang kuat, teknologi yang tepat, hingga kesadaran dan aksi individu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)