Pasar Modern Kini Sediakan Pangan Murah

Ilustrasi pasar modern. Foto: Medcom.id

Pasar Modern Kini Sediakan Pangan Murah

Naufal Zuhdi • 1 March 2025 13:49

Jakarta: Pemerintah menggandeng Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) agar pangan pokok strategis bisa menyentuh pasar modern, sehingga masyarakat punya berbagai pilihan berbelanja pangan pokok selain di pasar tradisional.

"Kita semua terima kasih ke Aprindo karena setelah pasar tradisional, kita juga melakukan hal yang sama di pasar modern. Tadi disebutkan ada discount up to 30 persen bahkan sampai 50 persen dan difokuskan ke komoditas pangan strategis," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 1 Maret 2025.

Arief menegaskan, hal ini tidak akan menimbulkan terjadinya distorsi pasar, sebab pasar tradisinal juga melakukan hal yang sama yakni melalui operasi pasar murah.

Di kesempatan itu, Arief juga menekankan pentingnya produksi pangan dalam negeri. Terlebih hal itu telah menjadi titah Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga harga di tingkat petani/peternak, namun tetap harus memberikan harga yang baik di tingkat konsumen.

"Kita semua menjaga harga baik di hulu maupun di hilir. Perintahnya Bapak Presiden itu tidak boleh petani peternak merugi. Tapi masyarakat luas juga diberi harga yang baik," sebut dia.

"Kita mesti bersyukur. Negara tetangga kita hari ini susah. Contohnya beras hari ini di Malaysia krisis. Tapi Indonesia, kita punya cadangan beras sampai 1,9 juta ton. Jadi pemerintah bisa leluasa intervensi," tutur Arief menambahkan.
 

Baca juga: Makin Pedas, Harga Cabai Rawit di Pasar Johar Baru Tembus Rp120 Ribu


(Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Foto: dok Kemenko Perekonomian)
 

Cabai rawit meroket gegara faktor cuaca


Kendati demikian, Arief pun menyoroti persoalan cabai rawit yang sedang mengalami kendala dikarenakan faktor cuaca.

"Petani (cabai rawit) kita tidak bisa petik, sehingga pasokan ke pasar tersendat. Menurut teman-teman Champion Cabai kemungkinan di minggu kedua dan ketiga nanti, pasokan bisa kembali normal," sebut Arief.

Menyadur data Panel Harga Pangan Bapanas, per 27 Februari, rerata harga cabai rawit merah secara nasional menyentuh Rp82.499 per kilogram (kg). Sementara proyeksi kebutuhan konsumsi nasional dalam sebulan untuk cabai rawit akan mengalami peningkatan 13,52 persen atau menjadi sekitar 85,2 ribu ton di Ramadan atau Maret 2025.

"Untuk itu, adanya Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) itu sangat penting, sehingga Bapak Prabowo juga mungkin dalam waktu dekat akan memerintahkan cold storage di kota-kota besar untuk dapat menyimpan CPP. Misalnya daging itu bisa dalam frozen condition. Nanti itu bisa dipakai untuk melakukan intervensi kalau ada fluktuasi harga," ucap Arief.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)