Mahasiswa Doktoral Program Studi Ketahanan Nasional UGM, Iwan Septiawan. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 15 September 2025 09:45
Sleman: Kepala Studi Program Ketahanan Nasional Universitas Gadjah (UGM), Armaidy Armawi menekankan pentingnya jurnalisme warga untuk membangun ekosistem informasi yang sehat, sekaligus memperkuat kohesi sosial budaya. Sebab, dunia maya kini menjadi ruang publik yang menuntut etika dan tanggung jawab.
“Program jurnalisme warga ditujukan untuk pemuda-pemudi Margokaton agar mampu memanfaatkan dunia maya secara bijak, mengedepankan etika publik, dan tidak sembrono dalam bertindak,” ujar Armaidy dalam keterangannya, dilansir pada Senin, 15 September 2025.
Hal ini disampaikan Armaidy dalam kuliah umum bertajuk Penguatan Jurnalisme Warga untuk Mewujudkan Ketahanan Sosial Budaya di Aula Balai Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, pada 13-14 September 2025. Kuliah umum ini digelar Sekolah Pascasarjana UGM melalui Program Studi Ketahanan Nasional (Tannas).
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan diikuti pemuda Karang Taruna Margokaton. Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kapanewon (Forkopimcam) Seyegan, Danramil 13/ Seyegan, Sleman, Kapten Inf. Bambang Subiyantoro, dan perangkat Kalurahan Margokaton juga hadir dalam kegiatan ini.
Dia menambahkan berita yang sehat dapat mempererat persatuan, berbeda dengan isu negatif yang justru memecah belah. Dia juga mengutip lagu kebangsaan Ibu Pertiwi dan Indonesia Pusaka sebagai refleksi rasa cinta Tanah Air. Dia menekankan harapan bagi Indonesia akan tetap hidup selama generasi muda masih merinding saat mendengar lagu-lagu kebangsaan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran pemuda Margokaton sebagai pelopor jurnalisme warga. Kehadiran mereka di ruang publik diyakini mampu mendorong lahirnya ekosistem informasi yang sehat demi menjaga ketahanan sosial budaya masyarakat.
Baca Juga:
Berulang, Kekerasan terhadap Jurnalis Dikecam |