Pukulan Korban Diduga Picu Pelajar SMP Tusuk Teman Sekolah Gara-Gara Sering Di-Bully

Korban di ruang instalasi jenazah RS Bhayangkara untuk diautopsi.

Pukulan Korban Diduga Picu Pelajar SMP Tusuk Teman Sekolah Gara-Gara Sering Di-Bully

Imam Setiawan • 30 September 2025 00:16

Bandar Lampung: Seorang pelajar inisial SR, 13, di sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, melakukan penusukan terhadap rekan satu sekolahnya, JS, 13, hingga tewas. Aksi pelaku dipicu korban yang kerap melakukan perundungan verbal hingga fisik terhadap SR sejak sekolah dasar.

Kasatreskrim Polres Pesibar IPTU Fabian Y. Adinata menerangkan peristiwa itu terjadi saat korban JS, siswa kelas 7E, mendatangi pelaku SR di kelasnya, 7A. Begitu masuk, JS langsung menendang meja SR.

Percekcokan pun tak terhindarkan. Korban kemudian menantang pelaku untuk berkelahi.

“Kemungkinan karena tantangan itu tidak ditanggapi, korban langsung memukul kepala pelaku. Kemudian pelaku meraih gunting yang ada di laci mejanya dan langsung menusuk berulang kali. Korban terjatuh, para saksi panik dan menjerit hingga mengundang perhatian guru,” jelas Kasatreskrim Polres Pesibar IPTU Fabian Y. Adinata saat dikonfirmasi Metro TV melalui sambungan telepon, Senin 29 September 2025.

Baca juga: 

Pelajar SMP di Lampung Tusuk Teman Sekolah hingga Tewas Gegara Sering Di-bully


Dalam pemeriksaan, SR mengaku tidak mengingat berapa kali melakukan penusukan maupun lokasi tusukan. Hasil pemeriksaan awal jenazah di Puskesmas Biha, Kecamatan Pesisir Selatan, menunjukkan luka tusukan pada pelipis mata kanan, kepala bagian belakang, dan punggung korban.

Setelah korban dibawa ke Puskesmas, tim Inafis Satreskrim Polres Pesibar langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Gunting yang digunakan sebagai alat penusukan turut diamankan setelah SR dibawa ke Mapolres Pesibar.

Pelaku mengaku aksi itu dipicu kekesalannya karena sering menjadi korban perundungan JS. Perundungan itu dilakukan sejak masih duduk di bangku SD, mulai dari hinaan verbal, kekerasan fisik, hingga tantangan berkelahi.

“Pelaku bilang perundungan itu sering dilakukan korban. Bahkan sejak SD. Dan pelaku satu-satunya yang jadi sasaran perundungan oleh korban. Pelajar lain tidak kena. Itu sebabnya kami juga sedang menggali kenapa cuma pelaku yang dirundung,” kata Fabian.

Fabian menambahkan, seiring pemeriksaan intensif terhadap SR, pihak keluarga korban dan pelaku sudah menggelar pertemuan. Hasil sementara, keluarga pelaku siap bertanggung jawab membiayai proses pemakaman korban. Jenazah korban kini berada di ruang instalasi jenazah RS Bhayangkara untuk diautopsi yang dijadwalkan besok pagi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)