Harga Minyak Dunia Naik di Tengah Pemberlakuan Tarif Trump

Ilustrasi harga minyak. Foto: Unsplash.

Harga Minyak Dunia Naik di Tengah Pemberlakuan Tarif Trump

Husen Miftahudin • 3 April 2025 10:06

Houston: Harga minyak dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Ini terjadi karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif timbal balik pada mitra dagang, sehingga memicu kekhawatiran perang dagang global dapat melemahkan permintaan minyak mentah.

Mengutip data Yahoo Finance, Kamis, 3 April 2025, harga minyak mentah Brent ditutup 46 sen lebih tinggi, atau 0,6 persen, pada USD74,95 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 51 sen, atau 0,7 persen, dan ditutup pada USD71,71 per barel.

Harga minyak mentah berjangka AS naik USD1 dan kemudian berubah negatif, bersama dengan kontrak Brent, selama konferensi pers Trump pada Rabu sore ia mengumumkan tarif pada mitra dagang termasuk Uni Eropa, Tiongkok, dan Korea Selatan.


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)

Selama berminggu-minggu Trump telah menggembar-gemborkan pada 2 April 2025 sebagai 'Hari Pembebasan', yang membawa tarif baru yang dapat mengguncang sistem perdagangan global.

Bagan yang mencantumkan negara dan tarif yang ditunjukkan Trump selama pengumumannya tidak merinci tarif untuk Kanada dan Meksiko. Namun, barang-barang yang mematuhi USMCA dari Meksiko dan Kanada, termasuk minyak, akan tetap dikecualikan dari tarif.

Adapun Kanada memasok sekitar empat juta barel minyak mentah per hari ke AS. Kebijakan tarif Trump ini dikhawatirkan dapat memicu inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan sengketa perdagangan, sehingga kemungkinan akan membatasi kenaikan harga minyak.

Komentar dari Meksiko meredakan beberapa kekhawatiran tentang perang dagang antara kedua negara setelah Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan Meksiko tidak berencana untuk mengenakan tarif balasan terhadap Amerika Serikat.
 

Baca juga: AS Resmi Kenakan Tarif Impor Barang 10%, Khusus Impor dari Indonesia Kena 32%!
 

Trump ancam kenakan tarif sekunder minyak Rusia


Di sisi lain, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif sekunder pada minyak Rusia. Trump juga memperketat sanksi terhadap Iran sebagai bagian dari kampanye 'tekanan maksimum' pemerintahannya untuk memangkas ekspornya.

Diketahui, Rusia merupakan eksportir minyak terbesar kedua di dunia. Rusia memproduksi sekitar sembilan juta barel minyak per hari, atau hanya di bawah sepersepuluh dari produksi global.

Sementara itu, investor mengabaikan sebagian besar data persediaan minyak mentah Pemerintah AS yang pesimis. Persediaan minyak mentah AS membukukan peningkatan yang sangat besar sekitar 6,2 juta barel minggu lalu, menurut data Badan Informasi Energi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)