KPK Diminta Kirim Tim untuk Berkantor di Gedung BPOM

Ilustrasi KPK/Metro TV/Fachri

KPK Diminta Kirim Tim untuk Berkantor di Gedung BPOM

Candra Yuri Nuralam • 3 February 2025 19:42

Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, 3 Februari 2025. KPK diminta mencegah korupsi di BPOM.

“Kami bertekad kami ingin menjadi lembaga yang bersih, kami tidak mau itu (korupsi) terjadi,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 3 Februari 2025.

Taruna mengatakan Ketua KPK Setyo Budiyanto beserta jajarannya menyambut baik permintaan itu. Nantinya, kata dia, permintaan akan ditindaklanjuti oleh Kedeputian terkait.

Menurut Taruna, korupsi akan fatal jika terjadi di BPOM. Sebab, kerja mereka mengurusi sertifikasi obat dan makanan agar tidak merugikan masyarakat.

“Kita memiliki potensi besar dalam konteks kontribusi keuangan negara berarti juga punya potensi mengalami apa yang kami sebut dengan kemungkinan gratifikasi, kemungkinan penyelewengan dan lain,” ujar Taruna.

Menurut Taruna, instansinya sangat rawan terjadi tindakan rasuah, karena sertifikasi dari BPOM sangat dibutuhkan pengusaha. KPK diminta berkantor untuk memaksimalkan pemantuan.
 

Baca: Badan POM Komitmen Awasi Keamanan Pangan Program MBG

“Karena betul-betul kami serius ingin menyegah hal ini terjadi di lembaga kami,” ujar Taruna.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menyebut pihaknya menyambut baik permintaan BPOM untuk menyegah korupsi di instansi tersebut. Lembaga Antirasuah juga sadar tindakan rasuah di BPOM sangat fatal bagi masyarakat jika terjadi.

“Sebagai lembaga pengawas, BPOM bertugas memastikan keamanan dan kualitas produk yang dikonsumsi. Namun, potensi penyimpangan dalam pengawasan tetap menjadi tantangan yang harus ditindak tegas,” ucap Tessa.

KPK juga tidak bisa membiarkan korupsi terjadi di BPOM untuk memaksimalkan pemasukan negara. Terbilang, instansi itu menyumbang Rp176,3 triliun ke negara dari industri farmasi.

“Serta Rp5.420 triliun dari industri makanan. Sehingga total keseluruhan industri dibawah pengawasan BPOM untuk perekonomian nasional mencapai Rp5.590 triliun,” ujar Tessa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)