ilustrasi pemukulan. Dokumentasi/ Medcom.id
Denpasar: Ratusan sopir truk sampah dari Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) saling berebut untuk mendapatkan giliran membongkar sampah di TPA Suwung Denpasar, Senin, 3 Februari 2025.
Akibatnya para sopir yang datang dari wilayah Sarbagita ini harus berebutan agar mendahului temannya sehingga memiliki kesempatan pertama untuk membuang sampah. Akibat aksi tersebut, terjadi perkelahian massal di antara para sopir.
Kepala UPTD TPA Suwung Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Ade Armadi, mengatakan karena antrean yang padat maka seluruh mobil truk sampah dialihkan ke arah kiri dari Jl By Pass Ngurah Rai ke kiri menuju Jl Pulau Serangan.
Tujuannya agar tidak menciptakan kemacetan di jalan besar yang padat lalulintas. Saat dialihkan dan sudah balik arah untuk memasuki kawasan TPA Suwung, terjadi saling salip menyalip di antara para sopir truk pembawa sampah.
"Kami koordinasi dengan staf di lapangan. Bapak Wakil Walikota Denpasar juga menelpon mempertanyakan kasus ini. Staf kami yang di lapangan juga tidak tahu karena kejadian ini masih di luar kawasan TPA Suwung yakni di antrian badan Jalan Serangan," jelasnya.
Hasil investigasi di lapangan menemukan fakta bahwa kasus tersebut terjadi karena ada beberapa armada dengan sopir yang merupakan swakelola truk sampah. Mereka umumnya berasal dari luar Bali.
Petugas di lapangan menjelaskan bahwa sopir yang menyalip antrian berasal dari Sumba NTT, sehingga memicu kemarahan sopir lain yang disalip. Akhirnya terjadi
perkelahian massal di antara para sopir.
"Terkait hal ini kami sudah minta ke Bapak Wakil Walikota Denpasar untuk dilakukan penertiban armada swakelolah dan sopirnya, agar tertib dan disiplin masuk ke TPA Suwung. Penertiban akan dibantu oleh Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Denpasar," ujarnya.
Streaming