Polisi AS Bubarkan Demonstran ‘No Kings’ di Chicago, Empat Orang Ditahan

Chicago: Kepolisian Amerika Serikat (AS) membubarkan aksi unjuk rasa di depan Pusat Penahanan Imigran Ilegal milik Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di Broadview, pinggiran Chicago, pada Jumat lalu. Sedikitnya empat orang dilaporkan ditangkap dalam peristiwa tersebut, menurut laporan kantor berita Rusia RIA Novosti.

Aksi itu merupakan bagian dari rangkaian demonstrasi bertajuk “No Kings” yang digelar untuk menentang kebijakan Presiden AS Donald Trump.

Dikutip dari Antara, Minggu, 19 Oktober 2025, unjuk rasa dimulai sekitar pukul 17.00 waktu setempat, satu jam sebelum jam malam yang diberlakukan oleh wali kota mulai berlaku.

Menurut sejumlah laporan, para pengunjuk rasa di Broadview bersikap lebih provokatif dibandingkan peserta demonstrasi di pusat kota Chicago. Mereka meneriakkan makian kepada aparat meski telah beberapa kali diperingatkan untuk membubarkan diri.

Polisi tidak menggunakan gas air mata atau peluru karet dalam pembubaran kali ini, namun tetap menahan empat orang yang dianggap melanggar ketertiban.

Selama sebulan terakhir, Broadview menjadi salah satu titik panas demonstrasi karena keberadaan pusat penahanan ICE di kawasan tersebut. Para aktivis rutin menggelar aksi setiap akhir pekan, menuntut penghentian razia terhadap imigran ilegal serta menuntut transparansi operasi lembaga federal itu.

RIA Novosti juga melaporkan bahwa pada hari yang sama, sekitar 15 orang lainnya ditangkap di lokasi serupa atas pelanggaran ketertiban umum. Para pengunjuk rasa menegaskan bahwa tindakan mereka dilindungi oleh Konstitusi AS sebagai bentuk kebebasan berpendapat.

Sebelumnya di hari yang sama, seorang penyelenggara aksi di pusat kota Chicago mengklaim bahwa sekitar 250.000 orang ikut dalam demonstrasi tersebut. Namun, hingga kini pihak berwenang belum merilis data resmi terkait jumlah peserta aksi.

Baca juga:  Kecam Kebijakan Trump, Aksi Protes ‘No Kings’ Berlangsung di New York