Dialog dengan Diaspora RI di San Francisco, Puan Tekankan ‘Kita Indonesia’ dalam Semangat Persatuan

Ketua DPR Puan Maharani bertemu serta berdialog dengan diaspora Indonesia yang tinggal wilayah San Francisco, California, dan sekitarnya. Dok. Istimewa

Dialog dengan Diaspora RI di San Francisco, Puan Tekankan ‘Kita Indonesia’ dalam Semangat Persatuan

Achmad Zulfikar Fazli • 16 June 2025 09:53

Jakarta: Dalam kunjungan kerjanya di Amerika Serikat (AS), Ketua DPR Puan Maharani bertemu serta berdialog dengan diaspora Indonesia yang tinggal wilayah San Francisco, California, dan sekitarnya. Dia berbicara soal pentingnya agar WNI yang tinggal di luar negeri untuk selalu mengingat prinsip ‘kita Indonesia’.

Puan bertemu dengan sejumlah diaspora atau WNI yang tinggal di wilayah California dan sekitarnya dalam jamuan makan malam yang dihelat oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) San Francisco, Sabtu, 14 Juni 2025, malam waktu setempat. Puan bersama rombongan DPR diundang Konsul Jenderal (Konjen) RI di San Francisco, Prasetyo Hadi, beserta jajaran.

Dalam acara ini, Puan didampingi Ketua Komisi V DPR Lasarus, Wakil Ketua Komisi VII DPR Evita Nursanty, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, Wakil Ketua Komisi X DPR Maria Yohana Esti Wijayati, Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie O.F.P, dan Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam. Hadir pula Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti.

“Syukur kepada Allah bahwa kita bisa berkumpul bersama-sama pada kesempatan ini di San Francisco, di rumah Indonesia yang sangat indah ini,” kata Puan di awal sambutannya.

Diaspora yang hadir dalam acara silaturahmi ini, terdiri atas perwakilan dari mahasiswa, komunitas agama, hingga komunitas ibu-ibu pecinta wastra Nusantara. Puan mengapresiasi kehadiran para diaspora dalam momen tersebut.

“Ini menunjukkan bahwa kita adalah Indonesia. Kita adalah keluarga besar yang meskipun tinggal di luar namun menunjukkan bahwa masih ada kita. Ini juga mencerminkan bahwa di manapun kita berada, jangan pernah melupakan akar kita sebagai orang Indonesia,” tutur dia.

“Ini ada yang bersekolah di Berkeley University, ada yang bersekolah di Stanford, ada yang mewakili gereja, ada yang mewakili umat Islam, ada ibu-ibu yang cinta berkain dan lain-lain. Semuanya itu tentu saja menjadi perwakilan bahwa kita di manapun tetap menunjukkan jati diri kita sebagai orang Indonesia,” ujar Puan.
 

Baca Juga: 

Diaspora Asal Demak Diajak Berkontribusi Memajukan Kampung Halaman


Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu menyinggung soal situasi global yang tengah menjadi tantangan. Puan memerinci seperti terjadinya perang sejumlah negara, hingga gejolak ekonomi dunia.

“Jangan sampai hal itu kemudian nantinya berpengaruh pada kita, khususnya pada negara kita di Indonesia. Dan itu hanya bisa terjadi kalau kita itu selalu bersatu, kalau kita itu selalu bersama-sama, dan selalu mengutamakan jati diri kita sebagai orang Indonesia,” papar dia.

Dengan 280 juta penduduk dan 17 ribu pulau, Indonesia disebut Puan sebagai negara besar. Sayangnya, masih ada berbagai dinamika yang dihadapi Indonesia.

“Berat kalau kita tidak bersatu, orang tetap saja memandang kita itu kecil. Jadi orang hanya akan bisa memandang kita besar kalau kita sama-sama, kalau kita bersatu. Ini yang harus selalu menjadi pegangan kita. Walaupun Bapak Ibu ini tinggal jauh dari Indonesia tapi harus selalu mempunyai keyakinan bahwa masih banyak saudara-saudara Bapak Ibu,” ujar mantan Menko PMK tersebut.

Puan juga berbicara sedikit tentang situasi di Indonesia. Meski menghadapi dampak dari gejolak global, namun Indonesia dipandangnya masih baik-baik saja.

“Alhamdulillah lebih baik daripada negara-negara yang lain. Walaupun kita pun harus berhati-hati, kalau tidak berhati-hati, bisa saja nantinya situasi global ini mempengaruhi Indonesia,” terang dia.

Puan menilai Indonesia harus terus menjaga situasi politik. Sehingga, dinamika global tidak memengaruhi situasi ekonomi yang nantinya akan berdampak pada rakyat.

“Karenanya kami di DPR RI berusaha untuk bisa menjaga situasi itu. Jangan sampai situasi politik kemudian nantinya akan merugikan rakyat,” ujar Puan.

Cucu Bung Karno ini memastikan DPR akan terus mengawal program-program pemerintah, termasuk dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran Presiden Prabowo Subianto. Puan mengungkap DPR bersama pemerintah tengah mematangkan penyusunan anggaran negara untuk 2026.

“Sekarang ini semuanya sedang berjalan. Kami di DPR sedang melakukan pematangan untuk program-program Pemerintah sesuai dengan penganggaran APBN,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Puan bersama perwakilan masyarakat Indonesia yang tinggal di California melakukan dialog tentang sejumlah isu. Salah satu yang disorot Puan adalah mengenai potensi-potensi yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.

“Termasuk anak muda Indonesia yang belajar di AS harus juga dapat berperan bagi Indonesia,” jelas Puan.
 
Baca Juga: 

Kunjungi Markas Besar Meta dan Google, Puan Apresiasi Dukungan Melawan Judol


Puan menekankan perlunya mitigasi atas kebijakan AS terhadap pekerja ilegal di negeri Paman Sam itu. Adapun Puan melakukan sejumlah kegiatan dalam kunjungan kerjanya di California, AS. Salah satunya adalah dengan menjadi keynote speaker dalam Konferensi Internasional yang digelar di California State University (CSU), Sacramento, beberapa hari lalu.

Acara bertajuk 'Role of Women in Strengthening Global Resilience and Advancing Diplomacy' itu diselenggarakan oleh para mahasiswa CSU dengan dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Puan juga sempat mengunjungi Markas Besar Meta dan Kantor Pusat Google yang berada di California.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)