Respons Tarif Trump, Legislator Dorong Diversifikasi Pasar

Ilustrasi DPR/Medcom.id/Githa

Respons Tarif Trump, Legislator Dorong Diversifikasi Pasar

Fachri Audhia Hafiez • 9 April 2025 19:33

Jakarta: Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dinilai mengharuskan pemerintah berbenah. Pemerintah didorong memperkuat strategi diversifikasi pasar ekspor dan impor yang tak bergantung pada AS.

“Kita harus termotivasi aktif mencari pasar alternatif selain Amerika. Dunia ini luas, terdiri dari banyak negara. Jangan hanya terpaku atau tergantung pada Amerika,” kata Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Fathi, melalui keterangan tertulis, Rabu, 9 April 2025.

Menurut dia, Indonesia perlu lebih agresif menjajaki peluang kerja sama dengan negara-negara lain. Salah satunya melalui BRICS yang merupakan aliansi ekonomi yang melibatkan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat.

“Anggota BRICS harus saling membantu dalam perdagangan, baik sebagai pengganti komoditas ekspor maupun untuk memenuhi kebutuhan impor. Indonesia memiliki potensi besar untuk memperluas jangkauan perdagangan, apalagi dalam konteks kerja sama Selatan-Selatan,” ujar Fathi.

Dalam KTT BRICS terbaru, Indonesia secara aktif mendorong pembentukan arsitektur keuangan dan perdagangan baru yang lebih adil dan inklusif. Pemerintah juga membuka ruang lebih luas untuk kerja sama bilateral dengan negara anggota BRICS Plus di sektor energi, pangan, teknologi, dan industri strategis.
 

Baca: Guncang Ekonomi Dunia, Trump Sebut Kebijakan Tarifnya ‘Legendaris’

“Pemerintah Indonesia sangat yakin bahwa negara-negara anggota BRICS bisa bekerjasama untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu negara. Dan yang lebih penting, masyarakat Indonesia kini semakin gencar mendukung dan menggunakan produk lokal sendiri,” ujar Fathi.

Langkah ini, kata dia, sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong kemandirian ekonomi. Lalu, memperkuat kerja sama multilateral berbasis kesetaraan.

“Kita percaya Presiden Prabowo dan tim ekonominya akan merumuskan kebijakan luar negeri yang kuat dan berpihak pada kepentingan nasional. Diversifikasi pasar, dukungan terhadap UMKM, serta kerja sama strategis dengan BRICS adalah langkah konkret untuk menghadapi tekanan global,” ucap dia.

Ia juga menekankan bahwa Indonesia harus lebih berani membangun posisi tawar dan tidak hanya menjadi pasar bagi negara besar. “Sudah saatnya kita punya peran yang lebih aktif dalam membentuk tatanan ekonomi dunia yang baru, bukan hanya jadi penonton,” ujar Fathi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)