Pramono Dukung Rencana Pembatasan Game Online PUBG

Gubernur Jakarta Pramono Anung. MI/Farhan Zuhri

Pramono Dukung Rencana Pembatasan Game Online PUBG

Farhan Zhuhri • 10 November 2025 12:51

Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyetujui rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan membatasi game online guna mencegah pengaruh buruk pada anak-anak. Pramono menegaskan akan mendukung penuh apa pun yang menjadi kebijakan pemerintah pusat. 

"Tentunya pemerintah DKI Jakarta akan memberikan dukungan sepenuhnya apa yang menjadi kebijakan pemerintah untuk mengatasi agar persoalan yang terjadi di SMAN 72 tidak terulang kembali," ujar Pramono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 10 November 2025. 

Saat kejadian ledakan di SMAN 72, dia langsung bergegas mematikan seluruh siswa yang menjadi korban mendapatkan perawatan dan ditanggung Pemprov DKI Jakarta. 

"Saya secara langsung melihat ke lapangan dan berdialog dengan para korban, beberapa yang ada di rumah sakit pada waktu itu," beber Politikus PDIP itu. 

Dia berharap kejadian tersebut tidak terulang. Selain memberikan bantuan pemulihan korban luka, Pemprov DKI juga menerapkan pembelajaran daring bagi seluruh siswa SMAN 72 dan pemberian trauma healing.

"Intinya adalah memang ini tidak boleh terulang kembali sehingga apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat, pemerintah Jakarta akan memberikan dukungan sepenuhnya," beber Pramono. 
 

Baca Juga: 

Prabowo Kaji Pembatasan Game Online Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta


Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan Presiden akan membatasi dan mencari jalan keluar pengaruh game online. 

"Kita juga masih harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh pengaruh dari game online," kata Prasetyo di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Minggu, 9 November 2025.

Dia mengatakan konten game online juga ada hal-hal yang kurang baik dan bisa mempengaruhi generasi ke depan. Saat dikonfirmasi soal genre game tersebut, Prasetyo mencontohkan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG).

"Misalnya contoh, PUBG," ujar Prasetyo.

Karena, lanjut dia, game tersebut juga berisi soal persenjataan. Hal itu dikhawatirkan dipelajari oleh anak-anak dan berpotensi mengarah pada kekerasan yang diterapkan di lingkungan masyarakat.

"Juga mudah sekali untuk dipelajari, lebih berbahaya lagi. Ini kan secara psikologis, terbiasa yang melakukan yang namanya kekerasan itu sebagai sesuatu yang mungkin menjadi biasa saja," ujar Prasetyo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)